Tanaman Air Payau

5 Tanaman yang Bisa Hidup di Ekosistem Air Payau

Ekosistem air payau merupakan ekosistem yang unik. Terdiri dari air asin dengan air tawar. Anda dapat menemukannya di muara.

Dalam satu liter air payau, terkandung garam sebanyak 0,5–30 gram. Warnanya coklat kehitaman. Karena banyak lumpur, inilah yang menyebabkan air payau terlihat keruh.

Karena kondisinya yang tidak biasa, tak banyak jenis tanaman yang bisa hidup di ekosistem air payau. Namun lima tanaman berikut ini akan sering Anda temukan pada ekosistem tersebut.

Avicennia

Avicennia atau api-api adalah tanaman yang biasa tumbuh di tepi laut. Nama tanaman ini berasal dari nama Ibnu Sina. Ia adalah salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan abad pertengahan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 30 meter.

Tanaman api-api memiliki ciri khas tanaman hutan mangrove. Yaitu memiliki akar napas yang bentuknya menyerupai paku. Ia muncul ke atas lumpur di sekitar batangnya. 

Daun-daunnya memiliki kelenjar garam. Gunanya adalah membuang kelebihan garam dari tumbuhan tersebut. 

Keunikan lain dari tanaman ini adalah biji-bijinya berkecambah sebelum gugur. Sehingga, ketika jatuh ke dalam lumpur, biji-biji dapat segera tumbuh menjadi tanaman baru.

Baca juga: Teknik Budidaya Tanaman Padi di dalam Pot

Acrosticum Aureum

Acrosticum Aureum atau disebut juga sebagai pakis kulit emas adalah salah satu jenis pakis yang dapat tumbuh di rawa-rawa. Daunnya besar-besar dan panjangnya dapat mencapai 1,8 meter. Bentuknya juga lebar dan menyirip dengan warna merah bata.

Pakis kulit emas merupakan tumbuhan yang memiliki toleransi tinggi terhadap air yang banyak memiliki garam. Namun, sporanya berkecambah lebih baik di air yang tawar. Selain itu, pakis kulit emas lebih banyak ditemukan di dataran rendah.

Namun, Anda juga dapat membudidayakan pakis kulit emas di dalam pot di halaman rumah. Ia tetap dapat hidup walau Anda menyiramnya dengan air tawar. Tanaman ini dapat dimakan oleh manusia.

Acanthus

Acanthus disebut juga sebagai tanaman jeruju. Tingginya dapat mencapai 2 meter. Tumbuhan semak ini juga dapat menghasilkan bunga.

Tanaman ini tumbuh tegak dan memiliki rumpun yang banyak. Batangnya bulat dan berduri. Bunganya berwarna ungu kebiruan. Selain itu, akarnya berjenis akar tunggang.

Jeruju merupakan tanaman yang memiliki beragam manfaat. Salah satunya adalah menjadi pestisida alami untuk menangkal kehadiran ulat grayak. Bahkan daun, biji, dan akar tumbuhan jeruju dapat digunakan sebagai obat cacing.

Baca juga: 5 Tanaman yang Cocok Ditanam di Dataran Rendah

Bruguiera

Bruguiera memiliki nama lain buah lindur. Ia dikenal sebagai tanaman yang sering ditemukan pada ekosistem mangrove. Tanaman ini mudah dijumpai di pesisir Indonesia.

Buah lindur juga memiliki toleransi terhadap air dengan salinitas yang tinggi. Ia juga dapat bertahan dengan baik pada kondisi banjir. 

Selain melindungi dari erosi pantai, buah lindur juga memiliki manfaat lain. Yaitu sebagai bahan makanan. Orang-orang di pesisir dapat mengolah buah lindur menjadi tepung.

Bahkan, penelitian menunjukkan buah lindur memiliki kandungan karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan nasi dan singkong. Namun, penggunaannya memang masih terbatas dan kurang populer.

Ceriops

Ceriops disebut juga sebagai tumbuhan tengar. Bentuknya memang mirip bakau, tapi ukurannya lebih kecil.

Di berbagai daerah ia memiliki nama panggilan yang berbeda-beda. Ada juga yang menyebutnya sebagai tumbuhan tengal, tengah, palun, dan bido-bido.

Tengar dapat tumbuh hingga setinggi 15 meter. Daunnya tunggal dengan bentuk bulat seperti telur. Umumnya tanaman ini tumbuh di bagian hutan bakau yang kering atau yang hanya tergenang ketika air pasang.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×