Tumpang sari adalah bagian dari teknik menanam polikultur. Polikultur adalah teknik menanam yang dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan dan waktu yang sama. Teknik menanam ini dianggap lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Mengenal 3 Metode Pertanian Ramah Lingkungan
Namun popularitas tumpang sari muncul karena kemampuannya memberikan keuntungan ekonomi bagi petani. Dengan melakukan tumpang sari, petani dapat meningkatkan penghasilannya dari produksi panen. Sebab, petani tak bergantung hanya pada satu tanaman saja.
Anda pun dapat melakukan teknik tumpang sari di halaman atau kebun rumah. Teknik tumpang sari sangat cocok Anda lakukan jika Anda ingin menanam tanaman pangan. Dengan demikian, Anda memiliki bahan pangan lebih banyak yang dapat dikonsumsi oleh keluarga di rumah.
Manfaat teknik tumpang sari
- Efisiensi sumber daya
Dengan menanam dua atau lebih tanaman sekaligus secara berdampingan, sumber daya dapat digunakan dengan lebih efisien. Sumber daya yang dimaksud adalah cahaya matahari, air, dan zat hara pada tanah.
Sebagai contoh adalah penanaman tomat. Tomat adalah tanaman yang tinggi dengan daun yang lebar. Tomat cocok dipasangkan dengan tanaman seperti selada yang perlu perlindungan dari terik matahari. Tanaman selada akan mendapatkan manfaat bila disandingkan dengan tanaman tomat.
- Pengendalian hama alami
Anda dapat menanam dua tanaman sekaligus dengan salah satu tanaman berfungsi sebagai pengendali hama. Tanaman tersebut akan menjadi penarik perhatian hama untuk menjauh dari tanaman utama.
Sebaliknya, Anda juga dapat menjadikan tanaman pendamping sebagai tanaman yang menjauhkan hama dari kebun. Contoh tanaman yang dapat mengusir hama adalah basil, mint, bawang putih, dan bawang bombay.
Bagaimana melakukan teknik tumpang sari di rumah
Ada empat hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan teknik tumpang sari
- Kepadatan penanaman benih di lahan.
- Ruang yang digunakan oleh tanaman tersebut. Perhatikan seberapa lebar dan tinggi tanaman ketika dewasa.
- Waktu ketika Anda harus panen.
- Seberapa banyak tanaman di atas tanah, bagaimana sistem akarnya, dan dangkal tidaknya akar tanaman tersebut.
Ada tiga teknik tanam tumpang sari yang dapat Anda lakukan di halaman atau kebun rumah.
- Tumpang sari baris
Dua atau lebih jumlah tanaman ditanam bersamaan. Namun, salah satu tanaman tersebut harus ditanam dalam pola barisan.
- Tumpang sari campur
Tumpang sari campur berbanding terbalik dengan tumpang sari baris. Dalam tumpang sari campur, tanaman tidak ditanam dalam pola barisan.
- Tumpang sari estafet
Dua tanaman atau lebih ditanam berdampingan dengan siklus tumbuh yang berbeda. Salah satu tanaman panen lebih cepat dibanding tanaman lainnya. Contohnya adalah lobak dan wortel.
- Undercropping
Undercropping adalah teknik tumpang sari yang memiliki perbedaan pola hidup. Contohnya adalah jagung manis dan labu. Jagung yang tinggi tidak membuat tanaman labu kesulitan mendapat matahari. Sebaiknya, daun labu yang besar menjaga kondisi tanah.
Baca juga: Cara Menanam Tomat dalam Pot
Contoh pelaksanaan tumpang sari
Kentang adalah salah satu jenis tanaman yang populer ditanam di rumah dalam metode tumpang sari. Selain menjadi sumber karbohidrat penting, kentang juga mudah diolah dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Bagi banyak budaya di dunia, kentang adalah staple food (makanan pokok). Berikut ini adalah beberapa tanaman yang cocok ditanam berdampingan dengan kentang.
- Basil
- Kacang polong
- Kubis
- Ketumbar
- Selada
- Jagung
- Bayam
- Daun bawang
Sementara itu, kentang tak dapat ditanam berdampingan dengan
- Tomat
- Wortel
- Terong
- Okra
- Adas
Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat menghindari kesalahan pemilihan tanaman untuk ditanam berdampingan.
Baca juga: Urban Farming, Memenuhi Kebutuhan Pangan di Tengah Sempitnya Lahan Perkotaan