5 Kesalahan yang Membuat Tabulampot Anda Gagal

Tabulampot atau tanaman buah dalam pot merupakan metode bertanam yang dapat membuat Anda memanen buah sendiri di dalam pot. Sesuai dengan namanya, metode ini sangat cocok bagi pecinta berkebun yang memiliki lahan minim karena tinggal di daerah perkotaan. Walau dinilai mudah untuk dilakukan, banyak kesalahan yang dilakukan hingga membuat gagal panen. Apa sajakah itu?

Menggunakan Pot Tanpa Lubang Drainase

Perlu diingat bahwa pemilihan pot untuk tabulampot merupakan faktor yang penting. Pot terbaik untuk melakukan metode ini adalah yang memiliki lubang drainase di bagian bawah. 

Menggunakan pot tanpa lubang drainase saat hujan turun akan mengakibatkan air menumpuk di dalam pot. Hal tersebut dapat membuat akar tanaman menjadi busuk. Untuk mengatasi hal tersebut pilihlah pot yang memiliki lubang di bagian bawahnya. Anda juga dapat membuat lubang pot sendiri dengan mata bor berukuran seperempat inci hingga setengah inci pada pot yang terbuat dari plastik atau resin berukuran besar atau sedang. 

Menggunakan Tanah Kebun

Faktor kedua yang menjadi kesalahan yang membuat tabulampot gagal adalah menggunakan tanah kebun sebagai media tanam. Tanah tersebut tidak cocok digunakan di dalam pot lantaran dapat mengandung benih gulma, larva, dan bahkan serangga. 

Tanah kebun memang bagus untuk tanaman. Namun tidak apabila berada di dalam pot. Sifatnya dinilai terlalu berat dan padat untuk tabulampot. Hal ini dapat mengakibatkan masalah drainase dan aerasi bila digunakan dalam pot. Sehingga, tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik dibanding saat menanamnya di hamparan tanah. 

Baca juga: Mengenal Gulma yang Meresahkan di Lahan Pertanian Anda

Ukuran Pot yang Terlalu Kecil

Kebanyakan buah yang ditanam di dalam pot memiliki akar yang besar saat tumbuh. Sebaliknya, bila Anda memilih pot yang lebih kecil, tanaman yang di dalamnya mungkin akan terikat oleh akar. 

Hal lain yang menyebabkan jika memilih pot yang terlalu kecil adalah tanah akan lebih cepat mengering. Saat terkena sinar matahari, pot akan menghangat sehingga dapat tanah lebih kering dan juga lebih panas dari pada di hamparan tanah. Untuk itulah memilih pot yang lebih besar merupakan pilihan yang bijak. Tidak hanya itu, lebih seringlah melakukan penyiraman agar kelembaban tanah terjaga. 

Ukuran pot yang biasanya cocok untuk menanam ragam tanaman buah adalah pot berdiameter 18-25 inci. Anda dapat menanam buah stroberi, tomat, dan juga apel pada ukuran pot 18 inci. Selain itu, gunakan pot berdiameter 24 inci untuk menanam buah bluberi. 

Anda juga perlu pertimbangkan kedalaman pot. Gunakan pot dengan kedalaman di atas 5 inci untuk tanaman yang memiliki akar yang dalam. 

Baca juga: Mengenal 7 Jenis Media Tanam

Abai dengan Tanaman Tinggi

Ada tanaman buah yang membutuhkan kayu topangan untuk tetap tumbuh baik, contohnya adalah tomat. Buah ini cenderung tumbuh dengan cepat sehingga Anda perlu mempersiapkan topangan. Anda juga dapat menggunakan tiang taman yang tinggi dan kokoh, kawat bunga, atau ikatan pelintir untuk menopang tanaman tinggi secara longgar pada tempatnya. 

Pemilihan Bibit Tanaman yang Kurang Tepat

Faktor terakhir yang merupakan kesalahan dari menanam tabulampot adalah pemilihan bibit. Ini merupakan proses awal yang apabila salah langkah dapat menggagalkan tabulampot Anda. Beberapa pekebun suka asal memilih bibit buah yang akan ditanam tanpa melihat karakteristik bibit dan lingkungan rumah. Apabila Anda tinggal di dataran rendah, jangan memilih bibit yang harus hidup di dataran tinggi.

Buah yang dapat hidup di dataran tinggi antara lain stroberi, apel, labu siam, pepaya, salak, dan pir. Sedangkan buah yang dapat hidup di dataran rendah adalah leci, jeruk, mangga, tomat, dan nanas.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×