5 Kesalahan Pemula Ketika Bertanam Hidroponik

Memiliki lahan sempit bukan lagi halangan untuk bercocok tanam. Anda dapat menggunakan sistem hidroponik untuk mewujudkannya. Sebelum memulai, tentunya Anda sudah mengetahui tips-tips apa saja yang harus dilakukan ketika bertanam hidroponik. Selain itu, ketahui juga kesalahan-kesalahan saat bertanam hidroponik bagi pemula. Berikut uraiannya. 

Tidak Tepat dalam Membaca Musim dan Cuaca

Salah satu faktor yang sering membuat kegiatan bertanam hidroponik Anda gagal adalah salah membaca musim dan cuaca. Padahal, hal ini penting karena terdapat jenis-jenis tanaman yang dapat tumbuh hanya pada musim kemarau ataupun musim hujan. 

Para pemula biasanya tidak mengamati musim untuk menanam tanaman yang tepat. Alhasil, tanaman hidroponik dapat gagal panen. Pembacaan musim dan cuaca harus diperhatikan dengan teliti karena setiap tanaman memiliki masa tanam yang berbeda. Hal tersebut dapat dikaitkan kapan masa panen berlangsung dan kapan masa Anda harus menyemai benih lagi.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Berkebun di Rumah

Terlalu Banyak Menyemai Benih

Penyemaian adalah langkah awal ketika melakukan penyembunyian sebuah tanaman dengan benih atau proses biji menjadi bibit untuk melaju ke tahap selanjutnya. Sedangkan kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah terlalu banyak menyemai benih hingga melebihi kapasitas lubang tanam. 

Untuk menghindari kesalahan tersebut, baiknya Anda cukup melebihkan sekitar 20% benih dari jumlah lubang tanam. Misalnya Anda memiliki sistem hidroponik yang jumlah titiknya 100 buah. Anda dapat menyemai benih sebanyak 110-120 untuk berjaga-jaga apabila ada benih yang tidak tumbuh. Jika lebih dari itu, akan banyak benih yang terbuang.

Memilih Tempat yang Minim Sinar Matahari

Banyak pemula yang beranggapan bahwa bertanam dengan sistem hidroponik juga akan berhasil bila melakukannya di dalam ruangan. Memang benar, bahwa sistem ini dapat dilakukan di apartemen kecil sekalipun. Namun, yang sering dilupakan adalah apakah ruangan tersebut memiliki cukup sinar matahari?

Dapat melakukan proses bertanam di dalam ruangan bukan berarti tidak membutuhkan sinar matahari. Dalam sistem hidroponik, semaian benih sangat memerlukan sinar matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis

Kurang mendapatkan sinar matahari akan mengakibatkan tanaman hidroponik kekurangan nutrien sehingga akan memiliki warna tanaman yang pucat. Kepucatan tersebut disebabkan karena hormon auksin pada tanaman yang terproduksi terus menerus karena kekurangan sinar matahari. Hal tersebut tentu akan membuat tanaman cepat mati.

Lupa Melakukan Penyiraman

Air merupakan unsur penting untuk tanaman hidroponik yang telah tertanam. Sedangkan, biasanya pemula beranggapan bahwa tanaman hidroponik akan dapat tumbuh subur hanya dengan pasokan udara yang cukup. 

Sebagai pemula yang melakukan bertanam hidroponik skala rumahan, ada baiknya jangan melupakan rutinitas penyiraman tanaman. Kekurangan air karena lupa menyiram dapat membuat tanaman menjadi kering, stress, dan kemudian mati. 

Untuk menghindari hal tersebut, upayakan rajin mengecek kelembaban tanaman Anda di pagi atau sore hari. Anda juga dapat memilih tanaman yang dapat menyimpan air lebih lama apabila tidak sempat mengecek tanaman Anda setiap hari karena sibuk.

Baca juga: Yuk, Menanam Melon Hidroponik!

Racikan Komposisi Nutrisi yang Kurang Tepat

Mempelajari faktor-faktor yang menciptakan keberhasilan bercocok tanam hidroponik merupakan hal yang wajib diketahui bagi pemula. Alih-alih melakukan hal itu, banyak pemula yang malah melakukan banyak eksperimen trial and error. Salah satu eksperimen yang dilakukan adalah meracik sendiri komposisi nutrisi untuk tanaman hidroponik. 

Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, apabila Anda melakukan bertanam hidroponik skala rumahan, cukup membeli nutrisi untuk tanaman yang dijual di pasaran saja. Apabila Anda membuat racikan nutrisi tanpa mengetahui perbandingan yang tepat, tanaman dapat overdosis, gosong, hingga mati.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×