5 Akibat Hama Wereng Pada Padi Berikut Cara Membasminya

Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, padi menjadi komoditas yang penting untuk ditanam sekaligus dipastikan kualitasnya. Meskipun itu, memanen padi yang berkualitas memiliki tantangannya sendiri, dan salah satu tantangan yang terberat yaitu hama wereng. Hama wereng adalah serangga parasit yang melakukan penghisapan cairan pada padi dan memberi efek negatif lainnya sehingga berdampak buruk pada pertumbuhan padi. Oleh karena itu, petani padi harus waspada terhadap serangga ini dan memahami dampak negatifnya. Berikut adalah 5 akibat hama wereng pada padi berikut cara membasminya.

1. Kekeringan

Karena sifatnya yang menghisap cairan dari padi, wereng dapat membuat padi menjadi sangat kering hingga mati, mengakibatkan kerugian bagi pertanian.

2. Menyebarkan Penyakit Tungro

Wereng juga merupakan OPT (Organisme Penyebar Penyakit) yang menyebarkan virus tungro pada padi, terutama padi muda. Virus tungro dikenal cukup berbahaya karena dapat menyebar secara luas dalam waktu yang singkat, sehingga penting untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini. Adapun gejala-gejala tungro biasanya terlihat sekitar dua minggu setelah tanam dan dapat dilihat dari beberapa hal, yakni:

– Kekerdilan

– Hambatan pertumbuhan padi

– Anakan yang berkurang

– Bintik hitam pada daun

– Warna kuning oranye pada daun

– Daun padi yang menggulung atau melintir

3. Menyebabkan Kerdil Rumput

Selain tungro, wereng dapat menyebarkan virus kerdil rumput atau Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) tipe dua atau tipe satu.

Virus tipe satu biasanya ditandai dengan gejala:

– Terhambatnya pertumbuhan padi 

– Perubahan warna tumbuhan menjadi kuning atau hijau pucat

– Pertumbuhan tegak

Sedangkan virus tipe dua ditandai dengan gejala:

– Kekerdilan

– Daun bagian bawah yang menguning dan atau timbul bercak karat

– Daun menyempit

Meski sama-sama berbahaya, variasi tipe dua dapat membuat tanaman padi lebih cepat mati.

4. Memberi Efek Hopperburn

Hopperburn adalah efek seperti terbakar yang cepat terjadi pada daun padi yang terserang wereng. Akibatnya, padi dapat menjadi rusak dan menyebabkan gagal panen.

5. Kerdil Hampa

Virus kerdil hampa atau Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) juga dapat disebabkan oleh hama wereng. Berikut adalah beberapa gejala padi yang terserang RRSV:

– Terhambatnya pertumbuhan

– Tulang daun membengkak

– Warna daun hijau gelap

– Tidak ratanya tepi daun dengan ujung yang terpilin, bergerigi, atau lainnya

– Malai keluar sebagian atau bahkan tidak keluar pada stadia berbunga

Penyakit kerdil rumput maupun kerdil hampa sama-sama belum memiliki pengobatan hingga saat ini. Oleh karena itu, petani disarankan untuk melakukan tindakan preventif yang tepat untuk mencegah keduanya, terutama karena dampaknya yang lebih buruk ketika usia padi 10-15 Hst.

Akibat hama wereng pada padi memang cukup meresahkan, mengingat pentingnya hasil panen padi yang memuaskan. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan tindakan preventif untuk memastikan keberhasilan panen Anda, salah satunya dengan pemupukan menggunakan Pupuk DINOSAURUS. Selain memiliki sertifikat 100% organik, Pupuk DINOSAURUS dapat menguatkan tanaman dari serangan hama, termasuk hama wereng, sehingga hasil panen lebih menjanjikan.

×