Bagaimanakah Bertani dengan Benar?

Untuk bertani dengan benar, maka kita harus mengetahui bagaimana kondisi tanah kita, apakah tanah kita subur atau tidak. Kalau subur seperti apa dan kalau tidak seperti apa pula. Oleh karena itu tanah menjadi faktor yang penting bagi tanaman. Idealnya tanah yang baik atau tanah yang subur setidaknya memiliki kandungan mineral sebanyak 40-50%, bahan organik 5%, air 20-30%, udara 20-30% dan sisanya berupa bakteri dan mikroorganisme.  Jika tanah Anda memenuhi kriteria tersebut, dapat dipastikan tanaman akan berkembang dan tumbuh dengan baik. Mengapa? Tanah merupakan media atau tempat tumbuh bagi semua tanaman  dan juga sebagai penyedia kebutuhan dari semua jenis tanaman. 

Menurut sifatnya, tanah antara lain terbagi atas kimia tanah yang mencakup unsur dan kandungan mineral yang terdapat dalam tanah, fisika tanah merupakan jenis tekstur dan struktur tanah, serta biologi tanah adalah tentang banyak jumlah mikroorganisme baik flora mau pun fauna yang tinggal di dalam tanah.

Lalu apa ciri tanah yang cocok untuk ditanami oleh tanaman? Dari ketiga sifat ini ini tanah yang banyak kandungan  unsur hara dan mineralnya.  Tentu tidak semata itu saja, tanah juga harus memiliki tingkat kelembaban yang cukup tingggi, bertekstur lempung, terdapat mikroorganisme yang hidup di dalamnya, serta bukan termasuk tanah masam atau basa, dengan kata lain memiliki pH atau tingkat keasaman yang netral. Dengan kata lain, pH tanah juga ikut berperan dalam kesuburan tanah.

Kita mengetahui bahwa  pH tanah dimulai dari 0-14. Jika tanah menunjukkan   pH 0-7, maka tanah tersebut masuk dalam kategori asam. Sedangkan  pH 7-14, maka tanah tersebut masuk dalam kategori tanah basa. Jika kondisi tanah normal atau netral maka pHnya antara 6-8, sedangkan kondisi idealnya adalah pada pH 6,5-7,5.

Semakin tinggi pHnya (tanah basa), maka unsur hara yang terkandung di dalam tanah sulit diserap oleh tanaman, begitu pula  tanah  yang cenderung asam atau pHnya terlalu rendah. Pada tanah basa, biasanya kandungan unsur hara dan mikroorganisme  sangat sedikit sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Sedangkan pada pada tanah asam, tanaman akan mudah keracunan oleh unsur logam serta kekurangan hara. Unsur hara dan mineral akan mudah diserap oleh tanaman ketika berada pada kondisi netral.

Konon, untuk menurunkan pH tanah, ternyata pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang ampuh menurunkan pH tanah sebab kedua bahan tersebut bersifat asam. Pupuk kandang khususnya mudah didapat di lingkungan para petani. Cara ini sangat efektif bagi petani yang menerapkan perkebunan organik. Selain menurunkan pH tanah, material organik dapat memperbaiki sistem drainase serta aerasi di dalam tanah.

Demikian sedikit gambaran bagaimana bertani denan benar, sehingga kesalahan dalam bertani makin dikurangi.-*** (Dari berbagai sumber).

Baca juga Kunci keberhasilan pertanian adalah memilih pupuk yang tepat

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×