Sorgum Tanaman Sereal Pengganti Nasi : Manfaat dan Cara Budidaya

Sorgum adalah tanaman jenis biji-bijian atau serealia yang berasal dari dataran Afrika. Budidaya tanaman ini belakangan tengah digalakkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian sebagai alternatif sumber pangan.

Sorgum atau yang juga biasa disebut cantel bisa menjadi salah satu sereal pengganti nasi yang tentunya menyehatkan bagi tubuh. Tanaman ini dapat diolah menjadi tepung sorgum yang memiliki cita rasa manis ringan dengan tekstur lembut.

Mengenal apa itu sorgum

Sorgum (Sorghum bicolor) mempunyai adaptasi tanaman yang luas, di mana ia mampu bertahan terhadap kekeringan sehingga pertumbuhannya bisa dilakukan hampir di seluruh dunia. Penghasil utama tanaman ini di antaranya Amerika, Argentina, China India, Nigeria, beberapa negara Afrika Timur, Yaman dan Australia.

Biji sorgum memiliki kualitas yang hampir sama dengan jagung dan beras, namun kandungan proteinnya lebih tinggi dan kandungan lemak yang lebih rendah. Selain diolah menjadi tepung, sorgum kerap digunakan untuk keperluan industri pangan seperti gula, monosodium glutamate, asam amino, minuman dan hijauannya dijadikan pakan ternak.

Ciri fisik tanaman ini yakni memiliki bentuk biji bulat dan ujungnya mengerucut mirip seperti biji wijen. Tinggi tanaman ini rata-rata mencapai 2,6 meter hingga 4 meter, di mana bentuk pohon dan daunnya sangat menyerupai tanaman jagung.

Selain biji dan hijauannya, hampir setiap bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan bahkan hingga pada bagian akarnya. Akar sorgum dapat digunakan sebagai jamu yang berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah, mencegah sembelit, menurunkan berat badan dan lain sebagainya. Caranya yakni hanya cukup menyeduh akarnya, lalu diminum

Manfaat sorgum

Dilansi dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam 100 gram sorgum mengandung 366 kalori, 11 gram protein, 73 gram karbohidrat, 3,3 gram lemak, 1,2 gram serat, vitamin B1 (tiamin) 0,09 miligram, vitamin B2 (riboflavin) 0,14 miligram, niasin 2,8 miligram, besi 4,4 miligram, fosfor 287 miligram dan kalium 249 miligram.

Berikut manfaat atau khasiat sorgum:

  1. Baik bagi penderita diabetes

Kandungan karbohidrat pada makanan dapat mempengaruhi kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Zat-zat yang terkandung dalam biji sorgum sangat kompleks seperti pati, serat, asam fenolat dan antioksidan.

Kandungan tersebut membuat serealia ini sulit terurai saat dicerna, sehingga tidak mudah berubah menjadi glukosa. Atas dasar tersebut, sorgum aman dikonsumsi bagi penderita diabetes yang mampu mengontrol gula darah tetap normal.

  • Menurunkan berat badan

Kandungan serat yang tinggi pada tanaman ini membuatnya cepat dicerna oleh tubuh. Sifat tersebut sangat baik bagi mereka yang tengah menjalani program diet atau menurunkan berat badan. Sereal ini mampu memberikan rasa kenyang lebih lama, maka tidak perlu menambah asupan kalori lebih banyak pada makanan.

  • Menjaga kadar kolesterol

Tanaman biji-bijian ini mengandung zat lipid yaitu policosanol yang mampu menghambat sintesis kolesterol berlebih dalam tubuh. Kandungan tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga mengonsumsi sereal ini berkhasiat untuk menjaga kolesterol tak mudah naik.

  • Mencegah kanker

Komponen antioksidan seperti asam fenolat dan tanin pada sereal ini memiliki kemampuan dalam menghambat pembentukan enzim pemicu sel kanker di payudara. Asam fenolat juga bermanfaat untuk menghancurkan sel kanker pada tubuh. Namun, asam fenolat hanya dapat ditemukan pada biji yang berwarna hitam.

Cara budidaya sorgum

Cantel dapat ditanam di berbagai musim dengan memperhatikan lahan yang tidak tergenang dan juga tidak kekeringan. Waktu tanam yang baik bisa dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau, untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Cara menanamnya yakni siapkan lubang tanam dengan jarak sesuai varietas yang digunakan, kedalaman lubang kurang lebih 5 cm, setiap lubang diisi 3 – 4 benih kemudian ditutup dengan media tanam atau pupuk organik.

Di usia 2 – 3 minggu setelah tanam perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan dua tanaman dalam satu rumpun.

Tanaman ini toleran terhadap kekeringan, namun di periode tertentu memerlukan air dalam jumlah yang cukup yakni di saat tanaman berdaun empat dan pada periode pengisian biji hingga biji mulai mengeras.

Lakukan penyiangan tanaman secara manual menggunakan sabit atau cangkul sebanyak dua kali selama pertumbuhan tanaman. Penyiangan juga perlu dilakukan ketika banyak ditemukan gulma di sekitar tanaman.

Pemupukan diperlukan agar tanaman tumbuh dengan baik. Pemupukan dasar dapat dilakukan menggunakan pupuk organik, ini berfungsi agar menunjang perbanyakan anakan tanaman dan meningkatkan daya tahan terhdap serangan penyakit serta mampu meningkatkan produksi hingga 50 persen.

Tanaman serealia ini dapat dipanen ketika memasuki usia 3 – 4 bulan setelah tanam, namun hal ini juga tergantung pada varietas tanaman. Panen juga dapat terlihat ketika daun telah berubah warna menjadi hijau tua sebelum menuju ke warna kuning dan mengering.

Baca Juga : Penyebab Bunga Kelengkeng Rontok dan Cara Mengatasinya

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×