Testimoni Pupuk Hayati Dinosaurus di Sanggau, Kalimantan Barat.

Penyebaran pupuk hayati Dinosaurus nampaknya tidak hanya terkonsentrasi di Jawa saja, tapi juga mulai dikenal di sejumlah lokasi di luar Jawa. Sebelum pupuk hayati ini memperoleh izin edar dari Departemen Pertanian, pupuk Dinosaurus sudah diujicoba khususnya di NTT. Daerah NTT seperti Atambua, Ende (Flores) sudah kenal relatif lama. Dan dari hasil ujicoba ini, telah membangkitkan perekonomian pertanian di lokasi itu. Berikut adalah testimoni pemakaian pupuk hayati Dinosaurus.

Adalah seorang rohaniwan Katholik bernama Romo Fidelis Siagian pr yang saat ini bertugas sebagai gembala di salah satu paroki di daerah Sanggau., Kalimantan Barat. Ternyata pastor ini selain menggembalakan umatnya, juga mengisi waktu luangnya dengan bertani. Nampaknya dalam diri gembala ini, ada DNA petani. Tersedianya lahan yang cukup luas di sekitar paroki yang selama ini nganggur (idle), mulai ditanami kopi atau tanaman keras lain, bahkan tanaman duren. Sementara itu untuk kebutuhan jangka pendek, maka pastor ini tanam kacang panjang dan sudah berhasil. Kini bukan tanaman kacang panjang lagi, tapi mentimun di samping tanaman kopi yang saat ini sudah berusia 2 tahun.

Untuk tanaman mentimun saat ini telah panen 17 x, dan masih 5 x panen. Panen timunnya sudah 46 hari, panennya 2 hari sekali. Memang lahannya tidak luas sekali, hanya sekitar 150 m2. Namun luar biasa. Ini semua berkat pemakaian pupuk hayati Dinosaurus. Beliau akan berusaha tidak memakai pupuk kimia di masa yang akan datang yang dimulainya sejak awal.

Jadi cukup sudah seluruh tanamannya sudah full organik. Semoga ini menjadi daya tarik umatnya untuk mengembangkan pertaniannya dengan sistem full organik. Selamat pastor. Salam Dino.–***/js

Baca juga Bagaimanakah mekanisme pupuk organik hayati?

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×