Jika Anda tinggal di dataran tinggi, ini adalah 11 jenis tanaman yang cocok ditanam di dataran tinggi. Ciri-cirinya adalah tanaman ini menyukai daerah sejuk, curah hujan rendah, dan tanah yang kering.
Dataran tinggi merupakan wilayah yang terletak 700 meter dari permukaan laut. Di Indonesia sendiri, ada banyak wilayah yang termasuk ke dalam dataran tinggi. Karena letaknya yang tinggi, risiko longsor pun besar. Sehingga, ketika bercocok tanam, banyak laha yang dibuat terasering.
Beberapa tanaman hanya cocok ditanam di dataran tinggi. Sebab kondisi tanah, udara, hingga suhu pada dataran tinggi dan dataran rendah berbeda. Jika ditanam di tempat yang bukan ekosistemnya, tanaman tersebut akan sulit bertahan.
Stroberi
Stroberi merupakan tanaman buah yang berasal dari Benua Amerika. Tanaman satu ini tumbuh subur di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000–2.000. Selain itu, stroberi menyukai hawa sejuk dengan suhu udara 17–20 derajat celsius.
Ia membutuhkan siraman matahari sepanjang hari, kurang lebih 8–10 jam sehari. Namun, stroberi menyukai curah hujan yang rendah yaitu 600–700 mm per tahun.
Jika Anda ingin menanam stroberi di halaman rumah, pastikan memberikan jarak yang pas. Untuk tanah ukuran 1 meter persegi hanya bisa ditanam tiga tanaman stroberi. Tutupi tanah dengan mulsa dan jaga agar tanah tetap lembap.
Kentang
Kentang mungkin bukan makanan pokok di Indonesia karena masyarakat lebih menyukai nasi. Namun, kentang menjadi salah satu tanaman yang penting dalam masakan orang Indonesia. Ia sering menjadi lauk seperti perkedel kentang, balado kentang, hingga keripik kentang.
Umbi-umbian satu ini tumbuh optimal pada ketinggian 1.000–2.000 dari atas permukaan laut. Ia juga menyukai hawa yang sejuk dengan suhu 14–22 derajat celsius. Namun, berbeda dengan stroberi, kentang lebih menyukai air. Tanaman ini membutuhkan curah hujan 1.000–1.500 mm per tahun.
Anda dapat menanam kentang dari umbinya. Pilihlah umbi yang memiliki 3–5 mata tunas. Umbi ini harus berkualitas bagus, memiliki berat cukup, dan permukaan mulus. Setelah ditanam, Anda bisa panen 80–120 hari kemudian.
Kopi
Ada dua jenis biji kopi yang umum ditemukan di perkebunan kopi Indonesia. Pertama adalah biji kopi robusta yang dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.000 mdpl. Kopi ini menyukai iklim yang panas.
Kedua adalah biji kopi arabika yang tumbuh pada ketinggian 1.000–2.000 mdpl dan suhu 14–24 derajat celsius. Alias, menyukai iklim yang dingin.
Keduanya sama-sama bisa tumbuh di pot halaman rumah Anda. Namun, Anda harus menyediakan pohon naungan untuk tanaman kopi ini. Contohnya adalah pohon jengkol, pala, alpukat, dan lain-lain. Sebab, pohon naungan ini akan memengaruhi rasa dari biji kopi tersebut.
Baca Juga : Mengenal Tanaman Kopi, Salah Satu Tanaman Andalan Ekspor dari Indonesia
Teh
Tanaman lain yang biasanya hidup di dataran tinggi adalah teh. Anda juga bisa menanamnya di halaman rumah menggunakan polybag. Tentu saja ada beberapa syarat agar tanaman teh Anda dapat tumbuh subur.
Pertama, teh menyukai curah hujan yang tinggi. Kedua, ia menyukai cuaca yang sejuk hingga sedang. Ia dapat tumbuh pada suhu 14–25 derajat celsius. Ketiga, teh tumbuh subur pada ketinggian 700–2.000 mdpl.
Kemudian, tanamlah batang teh yang Anda ambil dari induknya setinggi 7–10 cm. Berikan pupuk organik hayati Dinosaurus agar tanaman teh tumbuh optimal. Tanaman teh siap Anda panen 6–7 bulan kemudian.
Apel
Tanaman lain yang banyak ditemukan di dataran tinggi di Indonesia adalah apel. Apel dapat tumbuh dengan optimal pada ketinggian 700–1.200 mdpl pada cuaca yang kering dan curah hujan sedang. Ia membutuhkan suhu 16–27 derajat celsius agar tumbuh optimal.
Anda bisa menanam apel dari bijinya. Pertama, ambil biji apel lalu tutupi dengan tisu. Beri air pada tisu agar lembap. Jika sudah berkecambah, kira-kira 15 hari, pindahkan biji apel ke dalam polybag.
Ketika sudah berupa pohon kecil, Anda dapat memindahkan pohon apel ke tanah atau pekarangan rumah. Kurang lebih ketika pohon apel sudah setinggi 25 cm. Setelah bunganya mekar, apel dapat dipanen 4–5 bulan kemudian.