Salah satu cara untuk mempercantik rumah Anda adalah dengan menanam bunga. Kebun bunga yang indah dapat membuat suasana Anda hati menjadi lebih bahagia. Anda pun menjadi lebih betah di rumah. Namun, menanam bunga dianggap sulit bagi sebagian orang. Karena itu, Anda dapat membaca tips dalam artikel ini.
Memilih jenis bunga yang ditanam
Berdasarkan siklus hidupnya
Tahukah Anda, ada tiga jenis siklus hidup bunga. Anda perlu memilih bunga yang tepat agar mudah dalam perawatannya.
- Annual (tumbuhan semusim)
Tanaman ini hanya hidup dalam satu musim. Artinya, setelah berbunga, tanaman ini akan mati. Jangka waktu hidupnya pendek. Jika kamu menanam bunga jenis ini, kamu harus menanamnya secara rutin tiap tahun. Contohnya adalah bunga petunia dan marigold.
- Biennial (tumbuhan dwimusim)
Tanaman ini hidup dalam dua musim. Pada musim pertama, ia fokus menghasilkan bibit muda. Pada musim berikutnya, ia akan mekar berbunga. Contohnya adalah california poppy dan foxglove.
- Perennial (tumbuhan menahun)
Inilah tanaman yang disukai banyak orang karena bunganya mekar tiap tahun. Namun, agar hasilnya optimal, Anda perlu memangkasnya dengan konsisten. Setiap masa berbunganya lewat, Anda perlu memotong tanaman ini agar mekar kembali tahun berikutnya. Contohnya adalah black-eyed susan, balloon flower, dan coneflower.
Berdasarkan lokasinya
Seperti yang Anda ketahui, iklim dan dataran mempengaruhi tumbuh kembang tanaman. Jika Anda berada di dataran rendah, tanaman yang cocok adalah mawar, kembang sepatu, dan soka. Sementara itu, di dataran tinggi, bunga tupil dan terompet lebih cocok ditanam. Jadi perhatikan lokasi tempat tinggal Anda sebelum menanam bunga.
Berdasarkan paparan cahaya mataharinya
Tiap bunga membutuhkan paparan cahaya matahari yang berbeda. Ada bunga yang menyukai cahaya matahari terik, ada juga yang lebih senang di tempat teduh. Bila ditanam di tempat yang kurang sesuai, bunga sulit tumbuh optimal. Bahkan bunga bisa mati.
- Cahaya redup
Bila Anda hidup di area padat penduduk dan kurang mendapat sorotan cahaya matahari, tanaman lili sangat cocok. Tumbuhan ini dapat tumbuh di tempat dengan cahaya yang redup.
- Cahaya sedang
Tanaman yang menyukai cahaya sedang dapat tumbuh optimal pada suhu yang netral. Suhu kebun Anda tak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Contohnya adalah tanaman wijayakusuma.
- Cahaya terang
Beberapa tanaman lainnya menyukai cahaya yang terang. Tanaman ini membutuhkan sorotan matahari yang cerah setidaknya 6 jam per hari. Contohnya adalah kaktus, petunia, marigold, bunga matahari, sage, dan geranium.
Merencanakan penanaman bunga
Bunga termasuk tanaman hias, karena itu umumnya tujuan penanaman bunga adalah untuk estetika. Anda merawat kebun bunga untuk memperindah hunian. Oleh karena itu, Anda perlu membuat desain lanskap kebun bunga. Pertama, yang harus Anda perhatikan adalah bunga yang Anda tanam.
Tiap jenis bunga memiliki ukuran besar dan tingginya masing-masing. Contohnya, bunga salvia yang merupakan jenis tanaman semak. Bunga salvia dapat tumbuh tinggi hingga 1,3 meter. Anda harus meletakkan tanaman ini di bagian belakang tanaman lain. Tujuannya, agar tanaman yang tingginya lebih rendah tetap dapat terlihat. Sebaliknya, tanaman yang pendek seperti sweet alyssum harus Anda letakkan di depan. Tinggi maksimal tanaman ini hanya 30 cm saja.
Agar kebun bunga Anda mendapat bantuan bunga dan kupu-kupu untuk penyerbukan, pilihlah kembang bokor. Kembang bokor sangat disukai kedua spesies ini sehingga mereka akan tertarik datang ke kebun Anda. Pilih juga beberapa jenis pohon dan semak belukar yang dapat membantu mempercantik kebun bunga Anda.
Menyiapkan tanah
Cangkul tanah Anda agar gembur. Bersihkan permukaan tanah dari batu, ranting pohon, serpihan kayu, dan gulma. Anda dapat mengetes ph tanah untuk mengetahui tingkat keasamannya. Campurkan tanah Anda dengan pupuk kompos maupun pupuk kandang agar kualitasnya meningkat.
Agar lebih mudah, Anda dapat memberikan pupuk organik hayati Dinosaurus. Perhatikan petak-petak tempat Anda akan menanam bunga. Gali lubang untuk menanam. Anda juga dapat menanam bunga dalam pot tembikar.
Memasang mulsa
Mulsa adalah material organik atau anorganik yang digunakan untuk menutup permukaan tanah yang sedang Anda tanami. Tujuan penggunaan mulsa pada tanaman bunga adalah
- menjaga suhu tanah agar tidak terlalu panas;
- menghambat pertumbuhan gulma;
- menjaga sari-sari makanan di dalam tanah tidak larut terbawa air hujan;
- mencegah erosi pada tanah;
- menjaga agar tanah tidak padat; dan
- menghambat proses evaporasi.
Anda dapat menggunakan mulsa organik agar lebih hemat. Contohnya adalah potongan daun dan ranting dari tanaman. Bila melapuk, mulsa ini akan berubah menjadi pupuk dan ikut menyuburkan tanaman bunga Anda.
Menjaga bunga dari hama
Seperti jenis tanaman lainnya, tanaman bunga pun dapat terkena hama. Untuk menjaga bunga dari hama, Anda harus mengenal dulu jenis hamanya. Anda dapat menggunakan pestisida untuk menjaga bunga dari hama.
- Wereng
Wereng dapat menyebarkan virus pada tanaman Anda. Ia juga memakan tepi daun sehingga daun tanaman menjadi rusak.
- Kutu tanaman
Ada berbagai jenis kutu tanaman. Salah satunya adalah kutu busuk. Saat memakan tanaman bunga, mereka juga menyuntikkan racun ke tubuh tanaman. Akibatnya daun, tunas, dan pucuk tanaman tumbuh dengan cacat.
- Scale
Serangga ini membuat daun-daun pada bunga menjadi berbintik. Dalam jangka panjang, daun akan berguguran. Serangga ini juga membuat pertumbuhan bunga terhambat.
- Kutu daun
Kutu daun menyukai tanaman mawar. Mereka menyerap nutrisi sehingga pertumbuhan daun dan bunga menjadi cacat.
- Ulat daun
Ulat daun membuat daun-daun robek sehingga tanaman terinfeksi bakteri. Pada jangka panjang, rimpang tanaman dapat membusuk.
- Kutu putih
Kutu ini sangat kecil dan bergerak lambat, memancing pertumbuhan jamur jelaga pada daun sehingga menghambat proses fotosintesis.
- Lalat putih
Serangan lalat putih membuat tanaman mengeluarkan getah. Tanaman juga jadi menguning dan kerdil.
Baca Juga : 7 Langkah Mudah Berkebun di Rumah