Bagaimanakah Mekanisme Pupuk Organik Hayati?

Bagaimana mekanisme pupuk organik hayati? Tentu Ini pertanyaan yang menarik. Bukankah pupuk non hayati seperti urea, NPK, dll masih banyak di pasaran.  Mungkin harganya jauh lebih murah dari pada pupuk organik atau pupuk organik hayati. Hal ini terutama untuk membantu petani, maka pemerintah juga membangun pabrik pupuk bersubsidi dengan tingkat harga yang murah.

Saat ini secara prinsip, pupuk organik hayati ini sangat dibutuhkan, karena  kebutuhan hara tanaman tidak lagi mampu dipenuhi dari ketersediaan unsur hara di alam. Hal ini dilakukan guna mensuplai hara yang sangat dibutuhkan tanaman selama pertumbuhannya serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanaman dapat bertumbuh dan berproduksi dengan baik. Dengan kata lain, tidak selamanya selalu tersedia unsur hara di alam. Ketidaktersediaan hara itu terjadi karena bakteri yang tersimpan dalam tanah mati oleh  pemakaian kimia  entah itu dari pupuk atau pestisida yang berlebihan yang mengakibatkan bakteri di dalam tanah mati. Kalau bakteri dalam tanah mati, maka tidak ada yang mengurai tanah. Akibatnya tanah jadi bantat atau keras, tanah tidak subur lagi. Seperti kita ketahui bahwa petani pada umumnya kurang memahami dampaknya, sehingga  tanah itu terus di “gelontor” pupuk kimia dan pestisida, dan tanah itu bukannya makin baik justru sebaliknya makin “hancur”.

Mekanisme Pupuk Organik hayati bukan seperti pupuk instan.

Petani menggunakan pupuk mikroba dengan harapan dapat meningkatkan hasil dan mutu tanaman dengan biaya yang relatif murah melalui penghematan tenaga kerja dan pengurangan pemakaian pupuk kimia.  Namun demikian, sering dijumpai bahwa pupuk hayati (mikroba) yang di pasaran tidak selamanya menunjukkan sifat mikrobiologis, artinya mikroorganisme (bakteri) yang terdapat dalam produk tersebut tidak  dapat diidentifikasi dan komposisinya tidak sesuai dengan yang tertera di label kemasan.  Tidak sedikit petani yang terkecoh seolah-olah pupuk ini mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya.

Pupuk hayati bukanlah pupuk instan seperti pupuk kimia yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah.  Pupuk organik hayati menambahkan nutrisi melalui proses alami yakni fiksasi nitrogen dimana nitrogen molekul di udara diubah menjadi amonia ( NH3)

atau senyawa nitrogen terkait dalam tanah. Fiksasi nitrogen sangat penting bagi kehidupan karena senyawa nitrogen anorganik tetap diperlukan untuk biosintesis semua senyawa organik yang mengandung nitrogen , seperti asam amino dan protein , dll serta merangsang  pertumbuhan tanaman melalui sintesis zat-zat yang mendukung tanaman. Mikroorganisme (bakteri) dalam pupuk hayati mengembalikan  siklus nutrisi alami tanah dan membentuk material organik tanah.  Melalui penggunaan pupuk mikrobiologis, tanaman yang sehat dapat ditumbuhkan sambil meningkatkan keberlanjutan dan kesehatan tanah. Secara prinsip, mekanisme kerja pupuk hayati dalam meningkatkan produktivitas tanaman sbb: (a) mengikat  nitrogen (N) yang sangat berlimpah di udara, (b) mengikat fosfor (P) dan kalium (K) yang banyak terdapat di dalam tanah, (c) mengeluarkan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, (d)  mengurani sisa-sisa limbah organik tanah untuk dijadikan sumber nutrisi tanaman dan (e) mengendalikan penyakit tanaman karena  berisi mikroorganisme antagonis terhadap tanaman.

Demikianlah sedikit tambahan tentang mengapa pupuk organik hayati dibutuhkan pada saat ini. Salam sehat semuanya.-***

Baca juga https://dinosgrow.com/kunci-keberhasilan-pertanian-adalah-memilih-pupuk-yang-tepat/

.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×