Gulma adalah salah satu hal yang meresahkan di lahan pertanian Anda. Bahkan, gulma dapat menurunkan kualitas panen kebun Anda. Dalam artikel ini, Anda dapat mempelajari pengertian gulma, jenis-jenisnya, hingga cara mengendalikannya.
Pengertian Gulma
Gulma adalah tanaman liar yang muncul di sekitar tanaman budidaya dan tidak dikehendaki kehadirannya. Biasanya muncul di sekitar tanaman yang sedang dirawat dan berkompetisi untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya, serta ruang. Pada lahan pertanian, berikut adalah beberapa kerugian yang disebabkan oleh gulma:
- Dapat menurunkan kualitas tanaman
- Dapat menurunkan jumlah produksi tanaman
- Menghambat saluran irigasi bagi tanaman
- Gulma dapat menjadi inang dari hama dan penyakit tanaman
- Gulma dapat menjadi parasit tanaman
- Dapat meningkatkan biaya produksi dikarenakan menghambat proses pengelolaan, perawatan, dan pemeliharaan tanaman
- Dapat menghambat pertumbuhan tanaman apabila ditumbuhi gulma yang bisa mengeluarkan alelopati
Baca juga: Mengenal 7 Serangga yang Bermanfaat untuk Kebun Anda
Jenis-jenis Gulma
Daftar kerugian di atas merupakan alasan kuat untuk menanggulangi gulma di lahan pertanian Anda dengan cepat. Terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
Gulma Teki
Memiliki ciri-ciri daun tersusun 3 deret, memiliki batang umur berbentuk segitiga atau bulat dan tidak memiliki rongga, dan tidak memiliki lidah-lidah daun. Teki juga memiliki alat pertahanan diri berupa umbi batang yanga berada di dalam tanah.
Gulma Rumput
Anda dapat mengenal gulma rumput apabila menemukan ciri-ciri seperti berbatang pipih atau agak bulat, dan sebagian besar berongga. Daunnya sempit seperti gulma teki namun memiliki geragih yang membentuk jaringan rumit dalam tanah sebagai bentuk pertahanan.
Gulma Daun Lebar
Gulma ketiga ini biasanya akan muncul pada masa akhir proses budidaya tanaman. Sesuai julukannya, gulma ini memiliki daun yang lebar dan batang daun berbentuk jala.
Gulma Pakis
Sebenarnya, gulma yang satu ini memiliki manfaat seperti untuk menutupi permukaan tanah. Gulma pakis merupakan jenis gulma yang pertumbuhannya tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu menimbulkan kerugian pada tanaman. Alih-alih disingkirkan, gulma pakis cenderung dipertahankan di perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Mengenal Edible Flower yang Bisa Anda Tanam Sendiri
Pengendalian Gulma
Agar dapat berhasil memproduksi tanaman pada lahan pertanian Anda, diperlukan cara yang tepat untuk menyingkirkan gulma. Salah satu metode yang mudah dilakukan adalah dengan cara pengendalian atau pencegahan.
Anda dapat menghilangkan ruang terbuka pada tanah dengan cara menanam tanaman dengan jarak dekat. Cara itu dapat menghalau gulma karena tidak berhasil menemukan ruang tumbuh.
Selain itu, Anda juga dapat menutup media tanam dengan mulsa. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya cahaya matahari agar benih gulma tidak akan tumbuh.
Pengendalian secara mekanis juga dapat Anda lakukan. Metode ini umumnya dapat dilakukan dengan cara pencangkulan, mencabut dengan tangan, penggalian, ataupun pemotongan yang mampu memperlambat pertumbuhan benih gulma. Walaupun pengendalian mekanis merupakan cara yang efektif, namun juga cukup memakan waktu.
Beberapa gulma seperti ivy, kudzu, dan dodder dapat menjadi agresif sampai dapat mengambil alih. Ketika Anda menemukan gulma seperti ini, pengendalian gulma secara kimiawi akan dilakukan. Ada beberapa jenis herbisida yang dapat digunakan yaitu:
- Herbisida kontak
- Herbisida tanah
- Herbisida sistemik
Terakhir, pengendalian gulma juga dapat dilakukan secara alami. Anda dapat mengandalkan serangga yang dapat menghambat pertumbuhan gulma. Syaratnya adalah area perkebunan harus cukup luas, tidak terdapat inang alternatif berupa tanaman yang sedang dibudidayakan, dan musuh alami gulma dapat diatur dengan baik.
Baca juga: Yuk, Miliki Kebun Salad Anda Sendiri!