Apa itu Tanaman GMO? Tanaman GMO (Genetic Modified Organism) adalah organisme yang genomnya telah direkayasa di laboratorium dengan tujuan mendapatkan sifat fisiologis yang diinginkan.
Tentang GMO
GMO sendiri merupakan hasil dari metode saintifik yang termasuk di dalamnya teknologi DNA rekombinan dan kloning reproduktif.
Dalam industri pangan, tanaman transgenik yang diberikan tambahan gen bertujuan untuk
- Meningkatkan pertumbuhan,
- Kandungan nutrisi,
- Keberlanjutan,
- Ketahanan terhadap hama, dan
- Kemudahan bertani.
Secara alami memang tanaman GMO memberikan makanan bersifat yang diinginkan melalui pengembangbiakan selektif. Namun proses GMO tetap membutuhkan banyak generasi.
Secara signifikan, modifikasi genetik dapat mempercepat proses dengan menggunakan teknik ilmiah untuk memberikan sifat khusus yang diinginkan pada tanaman. Salah satu contoh tanaman transgenik paling umum adalah jagung Bt.
Jagung Bt diketahui sudah dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan insektisida toksin Bt. Dengan toksin tersebut, jagung dapat mampu melawan hama serta mengurangi kebutuhan akan pestisida.
Baca juga: Mengenal 7 Jenis Jamur yang Dapat Dikonsumsi
Contoh Tanaman GMO
Tanaman GMO sebenarnya sudah lama berada di sekeliling kita. Tanpa kita sadari, beberapa tanaman yang sering kita makan ternyata merupakan hasil dari rekayasa genetik. Apa sajakah itu?
Jagung Manis
Cocok diolah dengan berbagai bentuk membuat jagung manis begitu familiar. Namun, siapa sangka jagung manis merupakan hasil dari rekayasa genetik. Jagung manis mengandung gula yang diupayakan tidak diubah menjadi pati, sehingga jagung akan tetap manis, berair, serta lunak saat masih muda.
Jika ingin menanamnya, buat lubang sedalam 2-3 cm kemudian masukan 2 butir benih jagung manis. Kemudian, tutup dengan tanah dan kompos serta siram agar kelembaban tanah terjaga.
Semangka Tanpa Biji
Memakan semangka tidaklah lagi repot karena sudah direkayasa menjadi tidak berbiji atau seedless. Semangka tanpa biji ini merupakan hasil rekayasa genetika.
Bijinya diinduksi menggunakan zat kolkisin dan serangkaian persilangan kemudian. Pada akhirnya, berhasil menciptakan semangka tanpa biji dari semangka berkromosom 3n.
Menanam semangka tanpa biji dapat dilakukan di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dari permukaan laut dan pada saat sore hari. Sebelum melakukan proses tanam, pastikan lubang tanam di bedengan harus dalam kondisi basah atau siram air secukupnya terlebih dahulu.
Sobek polybag yang berisikan bibit semangka tanpa biji dan keluarkan dengan hati-hati. Tutup bibit dengan tanah dan lakukan penyiraman kembali sampai tanah cukup basah.
Baca juga: Cara Praktis Budidaya Jamur di Rumah
Golden Rice
Golden rice adalah padi atau beras yang gennya disisipkan oleh materi organik dari tanaman wortel sehingga memiliki warna kekuningan. Warna kekuningan tersebut berasal dari betakaroten tanaman wortel.
Hal tersebut membuat golden rice kaya akan karbohidrat dan vitamin A sekaligus. Tanaman hasil rekayasa genetik ini cocok untuk didistribusikan ke negara wilayah tandus yang sulit ditanami sayuran.
Kedelai Impor
Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia belum mampu membudidayakan kedelai sendiri. Sehingga, untuk mendapatkan kedelai, Indonesia mengimpor dari berbagai negara khususnya Amerika. Dengan begitu tahu dan tempe yang hampir tiap hari kita makan merupakan hasil dari rekayasa genetika tanaman.
Kedelai impor memiliki keunggulan harga lebih murah, ukuran lebih besar, warnanya lebih cerah, dan tersedia setiap saat. USDA (United State Department of Agriculture) pun secara resmi menyatakan bahwa kedelai impor dari Amerika yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi.
Pepaya California
Walaupun bernama pepaya california, bukan berarti buah ini berasal dari California. Tanaman GMO ini merupakan buah pepaya hasil rekayasa genetik dari Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati M.S yang berasal dari IPB. Kelebihan dari pepaya california ini adalah memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki masa panen yang lebih cepat.
Untuk menanam pepaya california, buat lubang tanam di bedengan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak lubang 2,5-3 meter. Tabur kapur dolomit pada lubang tanam apabila pH tanah kurang dari 6 dan diamkan selama seminggu. Letakkan bibit pepaya pada lubang tanam dan tutup lubang dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Lakukan penyiraman secukupnya pada sore hari. Untuk perawatan, tambahkan pupuk organik hayati Dinosaurus 3 bulan sekali setelah penyiangan selesai.