Benarkah pupuk hayati (cair) kurang dilirik oleh petani? Bisa ya atau bisa tidak. Bagi yang jawab ya, pupuk hayati seperti Dinosaurus sangat dibutuhkan. Mengapa? Bagi mereka yang menyimak lahan tanahnya yang makin hari makin kurang produktif, maka “mental switch off”,adalah cara pandang yang baru. Kehadiran pupuk hayati cair sebagai pembenah tanah harusnya disyukuri. Inilah kesempatan untuk mengembalikan fungsi tanah yang terus mengalami degradasi dari sisi humus. Kita kembalikan fungsi tanah seperti semula. Dari pengalaman empiris, mereka yang sudah mengaplikasikan pertanian dengan bioteknologi pupuk hayati Dinosaurus hasilnya meningkat, dan secara kasar peningkatannya bisa mencapai 30-100%. Apakah ini sungguh tidak menarik?
Masalahnya sekarang adalah pada mentalitas petani. Apakah mau berubah atau tidak. “mental switch off” inilah yang menjadi kata kunci keberhasilan. Kita harus keluar dari zona nyaman yakni pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang sudah terlalu lama, untuk kembali ke pertanian organik.
Tentu semua sadar sesadar-sadarnya bahwa pertanian organik adalah pertanian yang berkelanjutan. Artinya tanah yang kita olah dan kerjakan makin hari makin subur dan bukan sebaliknya. Ingat!!! Leluhur kita dalam bertani belum atau tidak mengenal pupuk kimia atau pestisida, dan hasilnya bagus. Dahulu Jawa dikenal sebagai “Jawadwipa” artinya Jawa menjadi lumbung beras. Tidak ada salahnya kita kembali ke sistem pertanian organik sebagaimana leluhur kita jalankan.
Sementara itu bakteri atau mikroba yang ada pada pupuk hayati adalah bakteri yang baik dan bermanfaat karena bakteri itu membantu mengurai tanah yang tidak dikerjakan oleh manusia sendiri. Ini semua berkat perkembangan teknologi di dalam memajukan pertanian. Kalau pupuk kandang dan pupuk hijau itu asli pupuk leluhur kita, sementara bakteri atau mikroba itu merupakan perkembangan bio-teknologi saat ini. Dengan kata lain kalau kita memakai pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan kemudian kita siram dengan pupuk Dino, maka kita memadukan tradisi leluhur dan kemajuan bioteknologi. Dan hasilnya adalah produksi pertanian yang full organik, karena tidak memakai pupuk kimia, semoga tidak terkontaminasi dengan pestisida. Tentu saja kita membutuhkan pestisida sejauh itu kita butuhkan.
Anda tertarik memadukan pertanian dengan bioteknologi setelah membaca artikel singkat di atas, dan membutuhkan info yang lebih lengkap? WA saya 08161357263, salam dino.-*** (js).
Baca juga Kunci keberhasilan pertanian adalah memilih pupuk yang tepat
Ping-kembali: Apakah pertanian organik itu berkah? – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Mari Benahi Lahan Tanah Sebelum Musim Tanam Tiba –
Ping-kembali: Go Organik Dengan Pupuk Hayati Dinosaurus – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Bagaimanakah ciri-ciri tanah yang subur? – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Di mana letak perbedaan yang hakiki antara pupuk organik dan pupuk hayati?