Mengapa saya ingin mengajak kita semua kembali pada penggunaan pupuk organik? Setelah saya membaca sebuah artikel yang berjudul “lahan produksi untuk tanaman padi khususnya terus mengalami penurunan”. Penurunan lahan produksi itu mencapai 600,000 ha. Konon saat ini tersedia 1,7 jt ha lahan produktif berarti sisanya terus mengalami kerusakan. Karena sudah menurunnya kualitas lahan sehingga tanah tidak mampu memproduksi lebih banyak panen.
Gerakan atau ajakan penggunaan pupuk organik seharusnya disambut baik. Upaya ini dimaksudkan agar kita kembali ke sistem pertanian yang sehat sebab sistem ini tidak merusak lahan tanah dan hasil produksinya pun juga sehat. Dalam jangka panjang penggunaan pupuk organik dapat memberbaiki sifat fisik tanah menjadi kembali subur.
Ada lagi yang dinamakan pupuk organik hayati, atau sering disebut sebagai bio-fertilizer. Fungsi dari pupuk ini bukan hanya menambahkan unsur hara yang alami, namun juga menambah jumlah mikroba dalam tanah yang bertugas untuk memecah unsur agar mudah diserap tanaman. Oleh karena itu, hadirnya pupuk hayati Dinosaurus pun seharusnya disambut baik oleh masyarakat, para petani khususnya, karena dengan mengaplikasikan pupuk hayati ini, tanah tidak hanya jadi sehat namun produksinya pun juga akan meningkat! Dengan adanya tingkat kerusakan lahan pertanian, seharusnya menyadarkan kepada kita bahwa pupuk yang sehat adalah pupuk yang alami (organik). Memang terkadang masih dibutuhkan tambahan yang bersifat anorganik, tapi kadarnya kecil.
Pupuk Dinosaurus adalah pupuk hayati cair dengan kandungan mikroba yang fungsi utamanya adalah pembenah tanah. Kandungan mikroba dalam pupuk hayati Dino adalah mikroba majemuk sehingga dengan mengaplikasikan pupuk ini, maka tanah menjadi sehat, tanaman sehat, tersedia nutrisi, serta adanya kandungan anti phatogen, dan hasilnya pasti sehat.
Baca juga Bagaimanakah Mekanisme Pupuk Hayati?