Apa itu Pertanian Modern dan Apa Perbedaannya dengan Pertanian Tradisional

Menurut estimasi Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, ada 570 juta petani di dunia. Pertanian adalah aktivitas bercocok tanam dan beternak. Tujuannya adalah menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, dan pengelolaan lingkungan.

Uniknya, tren dari tahun ke tahun menunjukkan lahan pertanian mengalami peningkatan di negara maju. Sebaliknya, lahan pertanian di negara miskin dan negara berkembang semakin sempit. 

Metode pertanian

Pertanian garapan

Dalam metode ini, penanaman dilakukan sepanjang tahun di daerah yang beriklim hangat. Metode ini dilakukan di lahan pertanian yang datar atau lereng yang landai. Namun, kondisi tanahnya tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah. Ini adalah contoh metode pertanian yang umumnya dilakukan di Indonesia.

Pertanian pastoral

Metode pertanian ini dilakukan di daerah beriklim basah atau dingin. Sehingga, tak ada tanaman yang bisa ditanam. Penduduk setempat bertani dengan memelihara hewan ternak di lereng gunung. Hasil pertaniannya adalah daging, kulit, bulu, susu, dan mentega.

Pertanian campuran

Pada metode pertanian ini, petani bercocok tanam dan beternak pada lahan yang sama. Hal ini mengakibatkan simbiosis mutualisme. Kotoran hewan ternak dapat menjadi pupuk. Petani juga mendapatkan pendapatan dari hasil panen dan ternak.

Pertanian komersial

Metode pertanian ini bertujuan untuk memaksimalkan profit. Oleh karena itu, umumnya metode pertanian ini menekankan monokultur. Pertanian dilakukan dengan skala besar menggunakan bantuan mesin dan teknologi.

Pertanian subsisten

Berkebalikan dengan pertanian komersial, pertanian subsisten dilakukan dalam skala kecil. Tujuannya hanya untuk konsumensi si petani dan keluarganya. Metode pertanian ini jarang menggunakan mesin dan teknologi. Namun, lebih menekakan pada efektivitas kegiatan pertanian.

Pertanian ekstensif dan intensif

Kedua metode pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen sebesar-besarnya. Dalam pertanian ekstensif, hasil panen ditingkatkan dengan perluasan lahan. Sementara dalam pertanian intensif, hasil panen ditingkatkan dengan peningkatan modal dan tenaga kerja.

Pertanian nomaden

Pada metode pertanian ini, petani berpindah-pindah untuk mencari lahan yang tepat. Contohnya, ketika memelihara hewan ternak, petani memindahkan ternaknya untuk mendapatkan air dan padang rumput. Petani juga mencari lahan untuk bertanam sesuai dengan kondisi tanah yang ditemukan.

Pertanian menetap

Berkebalikan dengan pertanian nomaden, dalam metode pertanian menetap sebuah lahan dikuasai oleh petani. Lahan tersebut digunakan untuk bertani secara turun temurun. Metode ini telah ada sejak 10.000 SM.

Apa itu pertanian modern?

Pertanian modern adalah pertanian yang dilakukan dengan teknologi dan inovasi sehingga seluruh tahapannya menjadi lebih maju. Mulai dari penanaman benih, pengendalian hama dan penyakit, hingga pascapanen dilakukan dengan seefisien mungkin. Sehingga, menghasilkan panen yang berkualitas tinggi dan jumlahnya besar.

Pertanian modern memiliki kelebihan sebagai berikut

  • Produktivitas meningkat;
  • Peningkatan standar hidup petani;
  • Kualitas panen yang baik; dan
  • Peningkatan ekonomi negara.

Namun, pertanian modern dianggap 

  • Meningkatkan polusi suara dari bisingnya mesin pertanian;
  • Menurunkan jumlah lapangan pekerjaan karena digantikan mesin; dan
  • Meningkatkan biaya operasional pertanian untuk pembelian mesin pertanian.

Praktik pertanian modern

Penggunaan kalender tanam terpadu

Selain kalender musim buah, petani Indonesia juga mengenal Kalender Tanam Terpadu (KATAM). KATAM adalah kalender tanam modern yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian sejak 2007. Kalender ini dapat memberikan informasi kepada petani mengenai waktu penanaman padi. Informasi lain yang tersedia adalah

  • estimasi waktu dan luas wilayah penanaman;
  • estimasi wilayah rawan banjir dan kekeringan;
  • estimasi serangan hama, penyakit, dan gulma;
  • rekomendasi varietas dan kebutuhan benih;
  • rekomendasi pupuk;
  • rekomendasi alat pertanian;
  • info tanam; dan
  • kalender tanam rawa.

Pengolahan lahan intensif

Pada pertanian modern, lahan dikelola secara intensif. Misalnya dengan menggunakan traktor. Praktik pertanian dilakukan secara dalam, lengkap, dan teratur.

Monokultur

Pada monokultur, di lahan pertanian hanya ada satu jenis tanaman saja. Kelebihan dari monokultur adalah 

  • Tanaman lebih mudah dirawat;
  • Pengendalian gulma dan hama lebih mudah;
  • Panen lebih mudah;
  • Peningkatan aspek keuntungan; dan
  • Penekanan biaya produksi.

Penggunaan pupuk buatan dan pengendali hama

Pada pertanian tradisional, petani hanya menggunakan pupuk organik. Misalnya pupuk humus dan pupuk kandang. Namun, dengan perkembangan teknologi, pertanian modern mampu menyediakan pupuk buatan dan pestisida bagi petani.

Teknologi irigasi

Pada pertanian modern, petani tidak khawatir bila lahannya jauh dari sumber air. Teknologi irigasi adalah jalan keluarnya. Petani dapat membangun waduk, saluran distribusi air, penyiram khusus otomatis (sprinkle), pompa, hingga sistem tetes.

Manipulasi genetik

Menggunakan bantuan ilmuwan kini petani dapat menanam tumbuhan atau merawat hewan ternak dengan kriteria unggulan. Sebab, benihnya telah direkaya secara genetik. Rekayasa genetik dibuat dengan memadukan informasi genetik dari beberapa benih. Tujuannya adalah memunculkan benih baru yang sifatnya lebih unggul.

Apa itu pertanian tradisional?

Pertanian tradisional adalah sistem pertanian kuno yang dilakukan secara turun temurun di seluruh dunia. Ciri-ciri pertanian tradisional adalah

  • Menggunakan pengetahuan leluhur, misalnya penentuan waktu panen berdasarkan kalender tanam tradisional;
  • praktik pertanian dipengaruhi oleh kepercayaan petani misalnya dengan melakukan upacara adat agar hasil panen melimpah;
  • Penggunaan alat-alat tradisional yang sifatnya manual seperti cangkul, ketam, dan parang;
  • Menggunakan benih yang tidak melalui rekayasa genetika; dan
  • Menggunakan pupuk organik, pupuk hayati, dan pestisida organik.

Pertanian modern dan tradisional jelas berbeda mulai dari praktik maupun metodenya. Pertanian modern bergantung pada inovasi dan teknologi seperti pertanian modern bergantung pada pengetahuan turun temurun.

Namun, kedua jenis pertanian ini sama-sama dilakukan untuk memproduksi bahan pangan. Kedua metode ini juga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Baca Juga : Mengenal Pupuk Tanaman : Sumber, Kandungan, Bentuk, dan Cara Penggunaannya

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×