Apakah setiap orang mampu mendeteksi ciri-ciri tanah yang subur atau tidak subur?Tentu saja ini tergantung melalui cara pendekatan yang mana. Sedikit ilmiah atau berdasarkan pengalaman empiris di lapangan saja. Tentu semua ada jawabnya, paling tidak jawaban itu mendekati realitas yang ada.
Tahu atau tidak bahwa kondisi tanah sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Tentu saja hal itu terjadi karena tanah sebagai media tumbuh, penyimpan unsur hara, rumah bagi mikroorganisme yang bekerja untuk menguraikan tanaman yang telah mati menjadi unsur hara. Intinya dalam tanah terjadi siklus berbagai proses biologis, kimia dan fisika yang terus-menerus. Bermula dari sisa tumbuhan seperti daun, ranting, akar, pohon yang tumbang yang membusuk terurai karena berkat bantuan mikroorganisme yang kemudian diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan. Seiring berjalannya waktu, tanaman yang tumbuh, ada proses penuaan, mati jatuh ke dalam tanah, begitu seterusnya sehingga terjadi siklus kehidupan di bumi ini.
Saat ini mikroba (mikroorganisme) telah tersedia, sehingga tidak membutuhkan sisa-sisa organik yang harus diurai, tapi mikroorganisme ini langsung bekerja selama 24 jam non-stop. Mikroorganisme yang terkandung dalam pupuk hayati cukup lengkap, sehingga mencukupi kebutuhan unsur hara makro atau mikro. Tentu saja mikroorgansime dalam pupuk hayati tidak menolak pupuk kimia, asalkan penyiramannya berbeda waktu. Artinya tidak boleh dicampur dalam tempat yang sama.
Setiap orang berharap tanah yang digarapnya subur sehingga setiap tanaman yang tumbuh di lahan tanahnya membuahkan panenan yang baik.
Ada beberapa tanda tentang kesuburan tanah yang dapat dideteksi antara lain:
- Memiliki lapisan humus yang tebal.
Tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Makin tebal suatu humus, makin subur makin kaya unsur organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melaksanakan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air. Dan hal ini disebabkan strukur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air masuk lebih banyak.
- Kaya akan biota tanah.
Keberadaan sejumlah makluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa di dalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk menunjang hidupnya. Oleh karena itu mikroflora dan mikrofauna berperan sebagai indikator kesuburan tanah.
- Memiliki PH yang netral.
Tanah yang baik seharusnya memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 dan 8 atau kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan PH yang netral memungkinkan tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang. Itulah sebabnya pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya antara lain adalah untuk mengembalikan PH tanah kepada kondisi netral. Demikian pula ketika tanah terlalu basa (>PH8) perlu diberikan sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (amonium sulfat. Dengan PH netral, tumbuhan akan lebih mudah menyrap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
Selain hal-hal di atas guna mendukung keberadaan kondisi tanah yang subur antara lain tanah itu mampu ditanami berbagai tanaman (vegetasi tumbuhan). Kalau tanah itu mampu ditanami berbagai macam tanaman, maka dapat dipahami bahwa kondisi tanah itu cukup atau sangat subur.
Nah, salah satu sarana pembenah tanah agar aman dan tetap subur adalah pupuk hayati Dinosaurus. Sebagai pembenah tanah, pupuk Dinosaurus mengandung dua unsur esensial organik yang dapat meningkatkan penyerapan nutrisi oleh akar tanaman secara optimal. Pupuk hayati Dinosaurus adalah 100% hayati, 100% organik karena terbuat dari bahan-bahan alami terpilih yang mudah didapat di dalam negeri. Sebagai agent pembenah tanah, mikroba yang dikandung dalam pupuk hayati bekerja selama 24 jam nonstop untuk membantu proses dekomposisi zat organik menjadi hara tanah. Jika ini yang terjadi, yakinlah tanah Anda subur, dan segala vegetasi bisa tumbuh. Oleh karena itu, pupuk hayati Dinosaurus dapat diaplikasikan untuk semua tanaman (vegetasi). Salam Dino.—(Dari berbagai sumber).-***
Baca juga Memadukan pertanian leluhur dan kemajuan bioteknologi