Dampak Negatif Pupuk Kimia

Apa Dampak Negatif Pupuk Kimia Terhadap Tanah?

Telah puluhan tahun, para petani menikmati zona nyaman dengan pemakaian pupuk anorganik atau pupuk kimia. Para petani terlalu menikmati zona nyaman itu sehingga ketika banyak orang bertanya-tanya “Mengapa tanahnya kini tidak subur?”, “Mengapa ada begitu banyak hama tanaman?”. Coba kita lihat kilas baik pada cara tanam para leluhur kita. Sedikit banyak kita tidak pernah mendengar keluhan atau komplain, “Mengapa ada begitu banyak hama seperti pada jaman sekarang?”. Pertanyaannya adalah mengapa dan selalu mengapa? 

Para leluhur kita belum mengenal pupuk kimia. Mereka hanya mengenal pupuk kampung seperti pupuk kandang atau dedaunan yang bertebaran di kebunnya yang relatif subur. Hal ini telah berjalan selama puluhan tahun silam dan tidak ada masalah dengan tanamannya. Sehingga, tanah tetap subur dan hasil panennya tetap sehat.

Keluhan atau komplain para petani saat ini umumnya adalah tanah yang mulai menurun tingkat produksinya. Tentu saja hal ini karena petani hanya mengetahui cara bercocok tanam dan ingin memperoleh hasil yang maksimal mungkin tanpa memperhatikan faktor-faktor lainnya salah satunya tanah. Tanah dipaksa untuk terus menghasilkan, sementara itu para petani tidak berusaha memelihara tanah dengan baik dan benar. Pupuk kimia terus menjadi asupan tanah, karena harganya yang jauh lebih rendah dari pada pupuk organik. Padahal penggunaan pupuk kimia memiliki beberapa dampak negatif yaitu:
1. Merusak tanah dan mengganggu keseimbangan unsur hara tanah
2. Membunuh organisme dan mikroorganisme
3. Menghambat pembusukan bahan organik
4. Menghambat penyerapan zat hara oleh akar
5. Mempengaruhi hasil panen

Memang dampak pemakaian pupuk kimia tidak serta merta secara langsung merusak tanah, tetapi akan terjadi dalam jangka waktu pemakaian yang lama. Petani  merasa sudah menaburkan benih dan pupuk dengan baik, tetapi petani tidak pernah mengkaji dampak negatif pemakaian pupuk anorganik ini. Setelah tanah mengalami degradasi kesuburannya, barulah para petani mulai mengeluh tentang tidak suburnya tanaman, serta hadirnya banyak hama tanaman yang tidak bisa diprediksi sendiri oleh para petani. 

Dampak negatif atau bahaya pemakaian pupuk kimia yang berkepanjangan ini semakin dirasakan oleh petani. Beberapa petani memilih beralih ke penggunaan pupuk organik namun ada pula yang mengeluh, karena tidak tahu ke mana harus mengadu. Namun pada umumnya mereka “terganjal” dengan harga pupuk organik yang mahal, dan proses pengaplikasiannya yang sedikit merepotkan dibandingkan pupuk kimia, seperti proses penyemprotan pupuk organik cair. Tambahan pekerjaan ini yang membuat sebagian petani merasa enggan untuk segera beralih ke pupuk organik atau pupuk hayati.

Memang ada sebagian petani yang sadar dan segera migrasi ke pupuk hayati atau pupuk organik, tetapi ada juga yang tidak karena menganggap akan menambah beban pekerjaan. Mental switch petani dari anorganik ke organik membutuhkan waktu, kecuali terus didorong dengan political will pemerintah agar petani segera migrasi dari pupuk anorganik ke pupuk organik seperti halnya di Negeri Gajah Putih Thailand.

Petani mengharapkan pemerintah mengutamakan usaha dan bidang pertanian sehingga sudah saatnya petani betul-betul mendapat perhatian dari negara. Dengan cara ini juga, pekerjaan petani menjadi mulia seperti halnya pekerja yang ada di kantoran.

(Js)

Baca juga Bagaimanakah Mekanisme Pupuk Hayati?

1 komentar untuk “Dampak Negatif Pupuk Kimia”

  1. Ping-kembali: Apa yang salah dengan industri pertanian kita? – Pupuk Hayati Dinosaurus

Komentar ditutup.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×