Untuk menghasilkan hasil panen yang baik dan berkualitas memang dibutuhkan tanah dengan kandungan yang subur dan tentunya dengan bibit yang baik pula. Tanah yang subur tetapi kualitas bibit yang tidak memadai, maka hasilnya belum tentu maksimal sebagaimana diharapkan.
Tanah yang baik tentu saja mengandung beberapa unsur yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah kadar hara yang tinggi. Tanah harus banyak mengandung bahan organik dan unsur lain yang dibutuhkan oleh tanaman. Jangan lupa bahwa zat hara juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisme yang ada di dalam tanah. Konon, tanah yang banyak mengandung zat hara biasanya memiliki warna khas yakni cokelat kehitaman.
Tanah yang subur biasanya memiliki kandungan mineral yang lengkap yang dibutuhkan tanaman. Mineral digunakan untuk bahan baku makanan bagi tanaman. Unsur mineral ini seperti boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zink dan sulfur. Untuk menguji unsur mineral yang terdapat dalam tanah dapat di uji di laboratorium dengan membawa sampel tanahnya.
Menurut penelitian, tanah yang subur memiliki kadar pH yang netral atau berkisar antara 6,5-7,5. Hal ini berpengaruh pada ketersediaannya berbagai unsur di dalam tanah. Pada kondisi tanah dengan pH netral maka tumbuhan akan lebih mudah menyerap unsur hara dan menjaga keseimbangan mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Apabila tanah terlalu asam maka perlu dilakukannya proses pengapuran agar pH-nya mendekati kondisi normal. Apabila tanah memiliki kadar pH terlalu basa maka perlu pemberian sulfur atau belerang yang biasanya terdapat pada pupuk ZA untuk menetralkan pH-nya.
Organisme dalam tanah berperan dalam penguraian unsur-unsur yang terkandung dalam tanah agar dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Organisme ini juga mampu memperbaiki tekstur tanah sehingga akar tanaman akan lebih mudah untuk bertumbuh. Salah satu contoh organisme tanah ini adalah cacing. Cacing mampu menggemburkan tanah sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih optimal.
Selain bergantung pada organisme alami dari alam, dapat juga dengan mengandalkan pupuk hayati. Seperti salah satu produk pupuk hayati di Indonesia, pupuk hayati Dinosaurus yang kandungannya mikroorganisme (mikroba) sangat membantu suburnya tanaman. Mikroba ini sangat dibutuhkan oleh tanah untuk diurai atau dibenahkan oleh mikroba ini. Pupuk Dino memproses perbaikan sifat-sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Mikroba pupuk hayati Dinosaurus menjadi agen alami pembenah tanah yang bekerja selama 24 jam non stop dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sementara itu, mikroba Pupuk Dinosaurus juga membantu proses dekomposisi zat organik menjadi hara tanah. Mikroba ini bersimbiosis dengan akar tanaman, dan hasil metabolisme mikroba dapat menghasilkan enzim dan hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat, besar dan kuat.
Tanah yang Subur Cocok Untuk Berbagai Tanaman
Salah satu cara untuk mendeteksi tanah yang subur atau tidak secara mudah dapat dilihat secara langsung dari vegetasi tanaman di atas tanah tersebut. Tanah yang subur akan mudah untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Semakin banyak jenis tanaman yang tumbuh maka mengindikasikan bahwa tanah tersebut semakin subur.
(JS)