Mari Benahi Lahan Sebelum Musim Tanam Tiba

Selama ini kita telah memaksa lahan tanah kita agar terus berproduksi dan kita lupa untuk benahi lahan pertanian dengan baik agar terus menghasilkan panenan sebagaimana kita maui. Ternyata lahan tanah juga memiliki keterbatasan. Tidak selamanya tanah itu akan berproduksi terus-menerus, kalau tidak dirawat dengan baik. Tanah harus kita beri “vitamin” agar tanah itu tetap subur dan sehat. Vitamin bagi tanah adalah humus atau unsur hara yang merupakan sumber nutrisi bagi tanaman.

Namun demikian lama kelamaan sumber nutrisi ini juga akan hilang atau tidak ada sama sekali kalau tanah itu “dihajar”  oleh pupuk kimia yang berkelebihan. Tanah itu sudah kehilangan mikroorganisme yang mampu mengurai tanah.

Bagaimana kita membenahi tanah kita? Mari kita sedikit setback ke belakang. Kita ngaca pada sistem pertanian leluhur kita. Sistem pertanian leluhur kita adalah berbasis organik, di mana peran pupuk kandang menjadi sangat dominan. Leluhur kita belum mengenal pupuk lain selain pupuk kandang atau pupuk dari dedaunan entah dibakar jadi abu, kemudian abunya ditumpuk dekat kandang piaraannya.  Inilah kondisi pertanian leluhur kita.

Tidak ada salahnya kita kembali ke basis pertanian organik sesuai anjuran leluhur kita. Saat ini  dengan perkembangan bioteknologi akan diperoleh mikroba (mikroorgansime) pembenah tanah. Leluhur kita belum mengenal ilmu pengetahuan itu sehingga mereka hanya belajar bagaimana alam ini memberi kesuburan kepada tanah.

Tapi dengan adanya perkembangan bioteknologi penghasil mikroba, maka pembenahan tanah yang akan ditanami tidak membutuhkan  waktu yang lama. Mirkoba yang kita campur dengan air akan segera bekerja selama 24 jam nonstop. Jadi mikroba ini butuh air untuk dapat hidup dan berkembang. Oleh karena itu penyiraman sawah atau kebun  hendaknya dilakukan sebelum jam 09.00 (pagi) atau sesudah jam 15.00 (sore), dengan catatan agar  mikrobanya tidak terlalu kenar sinar matahari  agar tidak mati. Kalau kena sinar matahari langsung, bisa jadi mikrobanya akan mati.

Sangat disarankan agar  sebelum penyiraman dengan pupuk hayati yang dicampur dengan air,  agar ditaburkan pupuk kandang. Nampaknya pupuk kandang dengan pupuk hayati chemistry. Karena di beberapa lahan, lahan tanah yang ditaburi pupuk kandang dan kemudian disiram dengan pupuk hayati (Dinosaurus) produksi panennya sangat meningkat.

Sekiranya kita berhasil dalam mengembangkan produksi panenan  secara organik, maka kita sangat membantu pemerintah khususnya dalam mengurangi beban subsidi pemerintah di bidang pupuk. Selain itu kita berusaha menghilangkan akan ketergantungan pada pupuk kimia. Mari kita  mencontoh sistem pertanian organik di Thailand negara tetangga kita.

Sebelum musim hujan datang, mari kita benahi lahan tanah kita dengan pupuk kandang dan dengan pupuk hayati pembenah tanah (soil regenerator). Jika ini berhasil maka sistem pertanian kita yang berbasis organik akan sangat menunjang kelestarian lingkungan hidup dan kita mendapatkan hasil produksi pangan yang sehat pula.

Kita harus melangkah maju dengan sistem pertanian organik yang sehat dan ramah lingkungan. Jika Anda butuh informasi tentang pupuk hayati Dinosaurus dan cara benahi lahan pertanian, wa ke saya: 08161357263. Salam Dino.*** (js).

Baca juga Memadukan pertanian leluhur dan kemajuan bioteknologi

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×