Mengenal Lalat Buah dan Cara Mengendalikannya

Lalat buah (Bactrocera sp.) adalah salah satu hama yang paling meresahkan di Indonesia. Hama satu ini menyerang buah-buahan dan sayur-sayuran. Kurang lebih ada 66 jenisnya di Indonesia dengan 100 jenis tanaman yang diserangnya.Tanaman yang sering diserang lalat buah antara lain

  • Jambu
  • Cabai
  • Nangka
  • Belimbing
  • Sawo
  • Srikaya
  • Lengkeng
  • Sukun
  • Semangka
  • Jeruk 
  • Pisang
  • Pepaya

Melihat banyaknya tanaman yang diserang membuat lalat buah menjadi momok menakutan. Tak hanya bagi petani, tapi juga orang-orang yang memiliki tanaman di kebun rumahnya. 

Baca juga: Penyakit Antraknosa, Salah Satu Penyebab Tingginya Harga Cabai

Mengapa lalat buah sangat merugikan

Sebuah penelitian pada tahun 2018 mengategorikan serangan lalat buah sebagai hama yang sangat merugikan. Satu hektar tanaman jeruk dapat mencatat kerugian sebesar Rp29.468.750.

Lalat buah termasuk hama yang merugikan secara langsung. Sebab, ia menyerang tanaman produksi, bahkan buahnya. Sehingga ketika diserang lalat buah, tanaman sulit bertahan. Petani pun rugi.

Cara hama ini menyerang buah adalah menusukkan ovipositor ke dalam daging. Ovipositor adalah alat seperti jarum yang fungsinya menusuk tubuh objek. Tujuannya adalah memasukkan telur ke dalam objek tersebut.

Baca juga: Mengenal Hama dan Penyakit Tanaman

Lalat buah biasanya menyuntikkan 100–120 butir telurnya. Telur ini akan menetas 2–3 hari kemudian dan memakan daging buah selama 2 minggu. Buah pun membusuk sebelum matang. Tanda buah telah diserang lalat busuk adalah noda-noda hitam pada kulitnya.

Kadang, lalat buah juga menyuntikkan telurnya ke batang tanaman. Akibatnya, batang seperti memiliki bisul. Lalat buah adalah hewan yang aktif di musim hujan. Namun, lalat buah tak hanya berbahaya bagi tanaman. Lalat buah juga dapat menyebarkan penyakit pada manusia seperti

  • Diare
  • Tifus
  • Difteri
  • Kusta

Masa hidup lalat buah memang rendah, maksimal 15 hari saja. Namun, lalat buah tak bisa disepelekan mengingat dampaknya terhadap tanaman hortikultura.

Cara mengendalikan lalat buah

  1. Sanitasi lahan

Ketika ingin menanami sebuah lahan, sebaiknya Anda melakukan sanitasi lahan terlebih dahulu. Anda perlu membersihkan lahan dari sisa panen sebelumnya. Sebab, sisa tanaman singgang maupun tunggul tanaman dapat menjadi tempat hidup hama. Dengan melakukan sanitasi lahan, Anda memutus siklus hidup hama.

  1. Mencangkul tanah

Tanah dapat dicangkul sehingga kepompong dari lalat buah dapat mati.

  1. Membakar sampah

Sampah daun dan ranting dapat dibakar sehingga asapnya mengusir lalat buah. 

  1. Fruit wrapping

Anda pasti pernah melihat buah di pohon yang dibungkus dengan kertas atau plastik. Itu adalah salah satu cara petani melindungi buah dari hama. Tujuannya sederhana yaitu menghalangi lalat betina untuk bertelur pada buah. Teknik ini memang ampuh melindungi buah, tapi tak mampu melindungi batangnya.

  1. Metil eugenol

Caranya dengan menggantung seperempat botol berisi air pada pohon buah. Kemudian, pada bagian tutup botolnya diberi kapas yang telah dicelupkan ke dalam metil eugenol. Lalat-lalat jantan akan tertarik dengan aroma metil eugenol sehingga masuk ke dalam botol.

Namun, mereka tak mampu keluar dan justru jatuh ke dalam air pada botol. Akibatnya, lalat jantan tak dapat membuahi lalat betina. Sehingga, jika lalat betina tetap menyuntikkan telur ke dalam buah, telurnya tidak akan menetas.

  1. Musuh alami

Salah satu musuh alami lalat buah adalah serangga parasitioid Trichogramma spp. Serangga akan ikut bertelur di dekat telurnya lalat buah. Ia akan terus tumbuh di situ hingga fase prapupa (kepompong). Inang akan mati, sementara parasitoid akan keluar dari buah.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×