Pengaruh Kualitas Air Terhadap Tanaman di Rumah Anda

Air menjadi sumber utama kehidupan di bumi, manusia, hewan dan tanaman. Air tidak cukup berupa wujudnya saja. Namun, juga kualitas air yang diperlukan oleh makhluk hidup. 

Di masa sekarang, air bersih mulai sulit ditemukan. Apalagi di musim kemarau panjang, air menjadi langka. Sekalipun ada, kemungkinan air sudah tercemar dan berdampak buruk untuk kesehatan. 

Lalu, apa sebenarnya pengaruh kualitas air terhadap tanaman? Dalam artikel ini, Anda akan belajar mengenai air bersih dan cara menjaga kualitas air bersih di rumah. 

Bagaimana Cara Mengetahui Kualitas Air yang Baik?

World Health Organization (WHO) telah menyatakan, air bersih dapat memberi manfaat bagi manusia. Terdapat tujuh ciri air bersih menurut organisasi kesehatan dunia. 

Tidak Berwarna

Berhati-hatilah jika air di rumah berwarna keruh kecoklatan, kuning dan jingga. Kemungkinan air tersebut mengandung zat berbahaya.

Tingkat kejernihan air berkualitas baik akan selalu stabil. Air tetap jernih meskipun diletakkan ditempat yang berbeda. Serta, tidak memiliki endapan di dasar wadah. 

Tidak Memiliki Rasa

Jika air terasa asin, kemungkinan air memiliki kandungan logam. Anda harus mengganti bagian saluran air yang sudah berkarat. 

Selain alasan tersebut, rasa asin dapat muncul karena kadar pH air rendah. Sehingga, pastikan untuk mengidentifikasi air sebelum mengonsumsinya.

Tidak Berbau

Air dengan rasa dan bau merupakan tanda adanya zat lain dalam air. Bisa karena adanya bakteri dalam air atau pembusukan zat organik tertentu. 

Air dengan bau amis dapat disebabkan oleh kandungan barium yang tinggi. Barium adalah zat kimia pada air yang muncul akibat proses pengeboran. 

Ada juga air yang berbau tidak sedap. Biasanya karena adanya percampuran bakteri dan hidrogen sulfida. Zat kimia ini berbentuk gas dan tidak berwarna. Namun, memiliki kandungan racun yang rentan terbakar. 

Baca juga: 5 Tanaman Air untuk Mempercantik Kolam Anda

Tidak Lengket 

Tekstur air dengan kualitas buruk biasanya meninggalkan bekas tertentu pada wastafel dan wadah air. Tekstur air akibat pengaruh kandungan zat seperti aluminium, timah, mangan, dan magnesium. 

Ciri air memiliki kandungan zat tersebut akan terasa lengket. Terutama setelah mencuci tangan dengan sabun dan penggunaan deterjen.

pH Netral

Kandungan pH dalam air merupakan tolak ukur sifat air, yakni basa, asam, hingga normal. Skala asam antara 14. Sementara, air kualitas bagus memiliki pH netral di angka 7. Pendapat lain mengatakan pH air berkisar antara 6,5–8,5 masih tergolong aman.

Tidak Mengandung Bakteri

Air dengan kualitas yang baik, tidak terdapat kandungan bakteri dan mikroorganisme. Bakteri yang harus dihindari adalah Escherichia Coli (E. Coli). Jika meminum air yang mengandung bakteri E. Coli, Anda dapat menderita diare ringan. Oleh karena itu, pentingnya merebus air sebelum meminumnya. 

Tidak Ada Kandungan Debu, Pasir, dan Tanah 

Saluran air yang tersumbat biasanya memunculkan pasir atau tanah. Untuk menghindari masalah ini, Anda dapat memasang penyaring khusus pada saluran air. Filter ini akan memisahkan air dari kotoran yang berwujud. 

Pengaruh Kualitas Air Terhadap Tanaman 

Air pada tanaman memiliki peran yang sangat penting. Air merupakan pelarut senyawa organik di dalam tanah. Selain itu, air menjaga turgiditas sel seperti, misalnya

  • Pembesaran sel, 
  • Pembukaan stomata, 
  • Penyusunan protoplasma, dan 
  • Pengatur suhu pada tanaman. 

Proses fotosintesis akan terhambat jika tanaman kurang mendapatkan asupan air. Air menjadi transportasi unsur hara dari batang ke daun. Jika fotosintesis terhambat, hasil panen tanaman tidak akan maksimal. 

Proses fotosintesis akan membentuk senyawa kompleks pada tanaman. Melalui respirasi dan transpirasi tanaman menghasilkan senyawa karbohidrat, protein, dan lemak. 

Air sebagai stabilisator suhu tanaman berperan dalam penyusunan protoplasma sel. Akar akan menyerap air melalui stomata, lalu menghasilkan biomassa pada tanaman. Air terserap oleh Rhizobium dan dialihkan sebagai pendukung pertumbuhan tanaman. 

Air baku memberi efek positif terhadap tanaman. Berat segar tanaman, serta volume dan panjang akar dipengaruhi oleh air. 

Baca juga: 10 Rekomendasi Tanaman Aquascape untuk Pemula

Air PDAM vs Air Sumur

Berdasarkan hasil penelitian, air PDAM lebih memberikan pengaruh baik. Dibandingkan air dari sumur karena berdampak pada kemampuan akar. Sehingga, tanaman dapat menyerap unsur hara dalam larutan. 

Air PDAM memiliki pH yang stabil daripada jenis air lainnya. Nilai pH air di bawah 5 dapat menyebabkan kerusakan sel akar. Akhirnya tanaman tidak menyerap nutrisi secara optimal. 

Air dengan tingkat pH di atas 7,5 memiliki sifat basa. Air bersifat basa dapat meracuni tanaman. Oleh karena itu, pH air PDAM yang stabil dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

Semantara itu, air sumur dapat mengandung bikarbonat antara 3-7 mmol/L. Semakin tinggi kandungan bikarbonat, maka pH air semakin tinggi. 

Air dengan kandungan pH lebih dari 6 akan membuat tanaman sulit menyerap fosfat. Serta, unsur mikro lainnya dalam tanah seperti Mn, Cu, Zn, Fe, B.

Tingkat Kesadahan air PDAM juga termasuk tinggi yakni 180 mg/L. Kesadahan air adalah adanya kandungan mineral dalam air. Contoh mineral dalam air seperti ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). 

Kualitas air yang tinggi mendukung keberhasilan tumbuhan. Sebaliknya, kualitas air yang buruk menyebabkan tanaman keracunan. Selain itu, terjadi penyumbatan pada tanaman dan menyebabkan penyakit tanaman.Selain memerhatikan kualitas air, Anda juga perlu memenuhi kebutuhan zat hara tanaman. Karena itu, Anda dapat memberikan pupuk organik hayati Dinosaurus secara berkala. Pupuk organik hayati Dinosaurus mampu mencukupi kebutuhan hara tanaman Anda sehingga dapat tumbuh optimal.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×