Pertanian Organik Melestarikan Kesuburan Tanah

Dalam monitoring  demplot padi di Subang, Jawa Barat,  khususnya di Kecamatan Pegaden Barat, adalah pa Itot seorang yang cukup disegani di kelompoknya dalam hal pertanian. Bersama sebuah lembaga yang aktif menggerakkan bidang pertanian untuk melestarikan tanah, digandenglah pupuk hayati ke daerah Subang. Diberikanlah  pupuk hayati  (Dinosaurus) untuk diuji coba pada padi mau pun tanaman hortikultur.  Pada awal minggu depan Desember  sudah akan panen raya. Dari pengamatan pa Itot, sawahnya ditanami padi dengan bibit impari 42, jarak tanam 35 cm, pemakaian  pupuk urea hanya 1/3 dari biasanya, tidak disemprot  pestisida, diharapkan ini menjadi cikal bakal  padi organik. Memang saat ini  belum full organik, karena masih sedikit pemakaian kimia.  Tapi dari omongan pa Itot, bahwa kelompoknya akan bersegera bertani padi secara organik. Pemakaian kimia dan pestisida  akan dikurangi, karena dampak baik pemakaian pupuk kimia maupun pestisida lama-kelamaan tidak menguntungkan petani. Lebih banyak ruginya dari pada untungnya. Memang harus ada “mental switch” dari petani jika ingin menjaga kelestarian lingkungan serta kesehatan.  Saat ini sudah banyak bukti bagaimana pertanian konvensioanal  dengan kimia  tidak memakmurkan petani justru sebaliknya makin menjerat petani ke jurang kemiskinan.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan pakar pertanian tentang penggunaan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia telah mampu meningkatkan hasil produksi dalam jangka waktu yang singkat. Terkadang hasil yang diperoleh menjadi maksimal dan pemberantasan hama secara terpadu dapat mengurangi dampak serangan hama yang semakin meningkat akibat penggunaan pestisida kimia sebelumnya.

Peralihan sistem konvensional menjadi organik secara menyeluruh di Indonesia ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki kualitas lingkungan yang telah rusak akibat revolusi hijau. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik antar petani dan dukungan dari pemerintah.

Berbagai penyuluhan diperlukan agar dapat mengubah cara pandang petani mengenai pertanian organik yang berkelanjutan sehingga dengan solusi pertanian organik petani kecil secara keseluruhan dapat menerapkannya untuk mengurangi biaya operasional akibat kenaikan harga pupuk dan pestisida kimia yang melambung tinggi. Maka saatnya beralih ke pertanian organik secara berkelanjutan sebagai alternative solusi menghadapi kenaikan harga.

Sementara itu pupuk kandang dan pupuk hijau akan sangat mendukung pertanian organik. Dengan ditemukannya mikroorgsnisme pengurai tanah pada pupuk hayati akan sangat meembantu petani memperbaiki sistem tanahnya yang sudah rusak, mengembalikan mikroorganisme yang mati karena pupuk kimia dan pestisida, maka kehadiran pupuk hayati harus didukung oleh semua pihak.

Salah satu contoh tentang pupuk hayati  Dinosaurus pada demplot padi pa Carsa di Subang  atau tanaman terung. Dalam musim tanam terakhir dan kemudian adanya kemarau panjang, pa Carsa mencoba tanam padi. Ia pun menyemprotkan pupuk hayati Dinosaurus ke sawahnya. Awalnya sudah tidak ada harapan, karena tanahnya kering kerontang. Tapi begitu sawahnya terbantu air yang diselang dari kali, dan terakhir ada hujan 2 x di daerah Subang, padi  pa Carsa terselamatkan. Sementara sawah tetangganya yang tidak disemprot dengan pupuk cair ini menguning. Dan sampai saat terakhir, belum diketahui apakah padi tetangganya akan panen atau tidak. Tapi pa Carsa sedikit terobati walau panennya  tidak sebagus seperti pa Itot. Tapi ia masih sedikit tersenyum. Masih menikmati jerih payahnya.  Sementara itu, pa Uju petani kangkung ngarit, dan terung, terus berbunga-bunga. Terungnya yang daunnya menguning dan kemudian disemprot pupuk hayati Dinosaurus, saat ini terungnya menghijau kembali. Dan dia sudah panen 5 kali. Lumayan katanya, karena harga terong per kilo Rp. 10.000.- Sementara kangkung ngaritnya sudah berkali-kali panen apalagi setelah disiriam dengan pupuk Dinosaurus, sambil tertawa renyah. Selamat ya pa Uju.

Saat ini gema pertanian organik ada di mana-mana. Jika gerakan ini terus didukung oleh “political will” pemerintah bersama swasta, yakinlah pertanian Indonesia akan jaya. Rakyat sehat dan negara bermartabat. Salam dino.***

Baca juga Kunci keberhasilan pertanian adalah memilih pupuk yang tepat!

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×