Tahukah Anda, pupuk terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan asal bahan, bentuk, dan sebagainya? Memahami jenis pupuk dapat membantu Anda memilih pupuk yang tepat untuk tanaman Anda. Berikut ini jenis-jenis pupuk berdasarkan beberapa kriteria yang harus Anda ketahui.
Berdasarkan Asalnya
Pupuk Alam
Pupuk alam merupakan pupuk yang bahan-bahannya tentu berasal dari alam. Bahan yang berasal dari alam berarti bahan yang tidak mengalami proses pengolahan tambahan. Contoh pupuk alam yakni kotoran hewan, sisa tanaman, dan limbah organik.
Pupuk Buatan
Pupuk buatan adalah pupuk yang bahannya berasal dari alam kemudian pengolahan dengan sengaja menggunakan bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah NPK, pupuk majemuk, dan lainnya.
Berdasarkan Asal Bahannya
Pupuk Organik
Mengolah bahan-bahan alami menjadi pupuk organik. Contoh pupuk organik yakni pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk guano (kotoran kelelawar) dan lainnya.
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan anorganik seperti mineral dan senyawa kimia. Umumnya, pupuk anorganik merupakan pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Contoh pupuk anorganik yakni pupuk urea yang mengandung unsur nitrogen, pupuk SP-36 yang mengandung unsur fosfor dan pupuk NPK yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.
Berdasarkan Cara Pemakaiannya
Pupuk Akar
Pupuk akar merupakan jenis pupuk yang cara pemakaiannya diaplikasikan ke dalam tanah. Tepatnya disebarkan atau dibenamkan pada tanah tanaman. Tujuannya agar pupuk yang mengandung hara makro dapat terserap oleh akar tanaman.
Pupuk Daun
Cara menggunakan pupuk daun yakni dengan menyemprotkan pupuk pada daun tanaman. Pupuk daun biasanya berbentuk cair dan mengandung hara mikro yang dapat diserap langsung oleh daun tanaman. Selain itu, pupuk daun lazimnya digunakan untuk tanaman hias dan tanaman buah. Sebab kedua jenis tanaman tersebut sulit menyerap pupuk dari akar.
Baca juga: Pupuk Organik Hayati Dinosaurus Sudah Memiliki Sertifikat Organik!
Berdasarkan Bentuknya
Pupuk Padat
Bentuknya padat seperti onggokan, remahan, butiran, atau kristal membuat pupuk ini disebut pupuk padat. Adapun cara penggunaannya yakni dengan menaburkan atau memberikan pupuk secara langsung ke media tanam. Pupuk padat misalnya humus, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk NPK Mutiara.
Pupuk Cair
Sesuai dengan namanya, pupuk cair merupakan pupuk berbahan cair berupa konsentrat atau cairan. Pemakaian pupuk cair yakni dengan penyemprotan ataupun penyiraman. Sedangkan contoh pupuk cair adalah kosarin, pupuk amonia cair, dan pupuk organik cair.
Berdasarkan Kandungan
Pupuk Tunggal
Mengandung satu unsur hara saja menjadikan pupuk ini disebut dengan pupuk tunggal. Unsur hara makro primer mendominasi kandungan unsur hara pada pupuk ini Seperti, pupuk urea yang mengandung nitrogen, pupuk TSP yang mengandung unsur hara P205 fosfat.
Pupuk Majemuk
Kebalikan pupuk tunggal, pupuk majemuk merupakan pupuk yang terdiri dari beberapa unsur hara tertentu. Contohnya pupuk NPK yang di dalamnya terdapat unsur hara nitrogen, phosporus, dan potasium.
Pupuk Lengkap
Pupuk lengkap merupakan pupuk yang kandungan unsur haranya lengkap di dalamnya, baik mikro maupun makro. Contohnya yakni NPK Compaction DGW yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, zinc, dan baron.
Berdasarkan Pelepasan Unsur Hara
Pupuk Fast Release
Kelebihannya yang mampu melepaskan kandungan unsur haranya dengan cepat membuat pupuk ini disebut dengan pupuk fast release. Sehingga pupuk tersebut bisa langsung diserap oleh tanaman.
Pupuk Slow Release
Berbalik dengan pupuk fast release, pupuk slow release melepas unsur hara secara bertahap. Tujuannya agar unsur hara yang ada pada pupuk dapat diserap oleh tanaman secara perlahan.
Berdasarkan Macam Unsur Hara
Pupuk Makro
Merupakan pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar membuat pupuk makro menjadi pupuk yang utama. Kandungan pupuk makro terdiri dari nitrogen, kalium, magnesium, kalsium, dan sulfur.
Pupuk Mikro
Adapun pupuk mikro adalah pupuk pendamping yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman secara optimal. Kandungan pupuk mikro yakni boron, cuprum, besi, mangan, seng, dan molibdenum.
Baca juga: Inilah Alasan Petani Indonesia Mulai Meninggalkan Pupuk Kimia
Berdasarkan Reaksi Fisiologi
Pupuk Masam
Pupuk masam adalah pupuk yang dapat menimbulkan kecenderungan tanah menjadi lebih masam. Maksudnya pH tanah menjadi rendah. Contohnya adalah pupuk ZA dan pupuk urea.
Pupuk Basa
Pupuk basa merupakan pupuk yang dapat membuat pH tanah menjadi lebih tinggi (basa). Penyebabnya yakni karena tanah mengandung kalsium, magnesium, dan kalsium. Contoh pupuk basa adalah pupuk natrium nitrat.
Pupuk Netral
Jenis pupuk lainnya berdasarkan reaksi fisiologi adalah pupuk netral. Pupuk yang memiliki pH netral yang tidak menyebabkan perubahan maupun kenaikan pH tanah. Pupuk netral biasanya mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Adapun contoh pupuk netral adalah pupuk urea, pupuk TSP, dan pupuk KCI.
Hi there just wanted to give you a quick heads up.
The words in your content seem to be running off the screen in Safari.
I’m not sure if this is a format issue or something to do with
web browser compatibility but I thought I’d post to let you
know. The style and design look great though!
Hope you get the problem solved soon. Kudos
Thank you for visiting our site. and thank you also for the information you convey. we will try to fix those obstacles to create helpful articles. Thank You.
Hi colleagues, fastidious article and pleasant urging commented at this place,
I am actually enjoying by these.
Thank you for visiting our site. So glad that you enjoyed our content. We really hope you read our other articles. Once again, thank you.
Hello, I believe your web site could be having browser compatibility issues.
Whenever I take a look at your site in Safari, it looks fine however, when opening in Internet Explorer, it has some overlapping issues.
I merely wanted to provide you with a quick heads
up! Aside from that, excellent site!
Thank you for visiting our site. and thank you also for the information you convey. we will try to fix those obstacles to create helpful articles. Thank You.