Budidaya jamur tiram saat ini sangat berkembang. Dengan peminat jamur tiram yang semakin banyak, membudidayakan nya pun bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Tidak sulit pula untuk memulai, asalkan informasi-informasi dasarnya sudah kita kuasai.
Berikut ini adalah tips budidaya jamur tiram untuk para pemula. Mulai dari persiapan hingga memanen.
Kelayakan Kondisi Lahan
Jamur tiram yang tumbuh secara alami, biasanya kita temukan di batang pohon berdaun rindang atau lebar. Area yang memang tidak banyak terkena sinar matahari secara langsung dan lembab. Oleh sebab itu, lahan buatan untuk jamur tiram juga harus memenuhi kondisi tersebut.
Kontrol suhu kumbung (ruangan tanam jamur tiram), yaitu 28-30 ℃ pada masa inkubasi, dan 22-28 ℃ pada masa pembentukan buah. Sementara itu, kelembaban pada masa inkubasi sebaiknya sekitar 50-60% dan 90-95% pada masa pembuahan. Di samping itu, pastikan pula kumbung memiliki ventilasi yang baik agar kadar oksigen cukup dan konsentrasi CO2 tidak lebih dari 0,2%.
Kumbung yang Baik
Sebelum mulai menanam, kita tentu memerlukan bibit yang unggul. Bibit tersebut bisa kita dapatkan dari petani jamur yang sudah profesional, agar keberhasilan panen lebih terjamin. Setelah memiliki bibit, kita wajib memiliki kumbung atau ruangan tanam. Bisa kita buat dari awal, atau memanfaatkan ruangan yang sudah ada dan memiliki ventilasi udara yang baik.
Kumbung sebaiknya beratap kayu atau genting tanah liat, jangan asbes atau seng. Ini untuk menghindari suhu yang terlalu panas di dalam kumbung. Dindingnya bisa terbuat dari bambu atau kayu dengan lantai berupa tanah. Luas kumbung juga disesuaikan dengan jumlah rak yang akan diletakkan di dalamnya. Dianjurkan rak dibuat 2-3 tingkat dengan panjang 1 meter dan lebar 40 cm. Pastikan kumbung sudah dibersihkan secara menyeluruh sebelum rak diisi dengan bag log.
Bag Log Jamur Tiram
Karena tempat asli jamur tiram tumbuh adalah kayu, makan kita pun harus menyiapkan media tanam berupa kayu. Dalam budidaya jamur, media tanam ini disebut bag log. Bahan utama membuat bag log adalah serbuk kayu yang sudah diberikan pupuk dan kemudian dibungkus plastik berbentuk silinder. Meski bisa kita buat sendiri, saat ini bag log jamur tiram berkualitas sudah banyak dijual di pasaran.
Tips ketika menyusun bag log, sebaiknya jumlah di satu rak tidak lebih dari 80 bag log (tetap disesuaikan dengan ukuran masing-masing bag log). Bisa disusun secara vertikal (lubang menghadap ke atas) atau horizontal (lubang menghadap ke samping). Saat bag log sudah disusun, jangan langsung disiram. Buka cincin atau kertas penutup bag log, diamkan selama lima hari tanpa disiram. Cukup siram lantai tanah pada kumbung untuk meningkatkan kelembaban. Setelah itu, barulah potong bagian ujung bag log untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih lebar. Jangan dulu disiram selama tiga hari, cukup siram lantai tanah kumbung saja. Barulah setelah itu bisa mulai melakukan penyiraman rutin pada bag log selama 2-3 kali sehari dengan metode spray atau pengabutan.
Merawat Baglog
Dengan kondisi kumbung yang lembab, kedatangan hama dan penyakit harus selalu kita antisipasi agar bag log tetap terawat. Salah satu hama yang sering muncul adalah ulat, terutama pada musim hujan. Untuk mencegahnya, pastikan ventilasi udara terbuka dan kumbung dalam keadaan bersih. Tapi jika sudah mulai menyerang, ulat-ulat bisa kita basmi dengan cara mengangkat sisa bonggol jamur dan jamur yang tidak bisa dipanen.
Agar bag log tetap dalam kondisi prima dan bebas hama, disarankan pula untuk tidak meletakkan kumbung di dekat kandang ternak. Hal ini bisa memicu munculnya kepik yang merupakan faktor penyebab munculnya ulat. Selain itu, penggunaan pupuk organik bisa ikut membantu merawat kondisi bag log, karena kandungannya yang mampu membuat tanaman lebih kebal terhadap penyakit.
Masa Panen
Jamur tiram bisa dipanen setelah 1-2 minggu sejak pembukaan tutup bag log atau ketika jamur sudah mekar dan membesar. Jika sudah masa panen, sebaiknya langsung dipanen supaya tidak berubah menjadi kuning kecoklatan yang kemudian akan cepat layu. Bag log bisa dipanen sebanyak 5-8 kali, tergantung baik atau tidaknya perawatan. Untuk bag log berbobot 1 Kg, biasanya jamur yang dihasilkan sebanyak 700-800 gr.
Ping-kembali: Yuk, Menanam Melon Hidroponik! – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Tentang Microgreens, Manfaat, dan Tips Budidaya – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus