Bambu Dekorasi

5 Jenis Bambu untuk Dekorasi Interior Rumah Anda

Salah satu tanaman yang populer untuk mendekorasi rumah Anda adalah bambu. Jenis bambu yang Anda kenal saat ini merupakan evoluasi dari rerumputan zaman prasejarah. Artinya, bambu telah ada sejak 30–40 juta tahun yang lalu. 

Dahulu, bambu merupakan makanan pokok bagi hewan-hewan herbivora. Kini, selain menjadi dekorasi di halaman rumah Anda, bambu juga makanan bagi manusia.

Sebenarnya, tren menjadikan bambu sebagai tanaman hias sudah lama terjadi. Namun, beberapa orang menghindari bambu sebagai dekorasi taman karena mitos. Padahal bambu sangat cocok menjadi tanaman hias di rumah Anda. Apalagi, tanaman bambu cocok dengan iklim Indonesia.

Bambu Jepang

Bambu Jepang (Arundinaria Japonica) adalah salah satu tanaman bambu yang populer untuk dekorasi. Bentuknya kecil dengan tinggi mencapai 4–5 meter. Walaupun demikian, tanaman bambu ini cukup kokoh. Bambu Jepang cocok ditanam di Indonesia karena menyukai hutan tropis yang teduh.

Tanaman ini dapat Anda tanam di pot ataupun di tanah. Gunakan tanah, pupuk, dan pasir dengan komposisi 3:1:1. Bambu Jepang ini dapat Anda perbanyak jumlahnya dengan teknik stek.

Caranya dengan memotong ruas bambu yang sehat sepanjang 25cm dengan kemiringan 45 derajat. Tiap batang bambu yang Anda potong minimal terdiri dari dua ruas. Tanam di tanah dan tutupi dengan plasti. Dalam tiga minggu, akar baru akan tumbuh pada batang bambu tersebut.

Siram tanaman ini dengan air secukupnya. Hindari menyirami Bambu Jepang jika sedang musim hujan. Berikan pupuk organik hayati Dinosaurus untuk memenuhi kebutuhan zat haranya. Ingat, tanaman Bambu Jepang tak terlalu menyukai matahari. Letakkan di tempat yang agak teduh.

Bambu Siam

Bambu Siam (Thyrsostachys Siamensis) atau disebut juga sebagai bambu bangkok juga populer sebagai tanaman hias. Karena ciri-cirinya yang mirip, Bambu Siam seringkali disamakan dengan Bambu Jepang. Padahal keduanya adalah varietas bambu yang berbeda. 

Tingginya dapat mencapai 8–14 meter. Selain menjadi tanaman hias, Bambu Siam juga cocok digunakan sebagai penghalang angin. Tanaman ini juga cocok ditanam di hutan tropis. Bambu Siam cocok ditanam dengan ketinggian 300–400 meter di atas permukaan laut. Jenis bambu ini menyukai curah hujan 800-1.000 mm per tahun. 

Baca juga: 7 Jenis Rumput untuk Mempercantik Halaman Rumah Anda

Bambu Gendang

Bambu Gendang (Bambusa Ventricosa) atau disebut juga sebagai Buddha Belly adalah jenis tanaman bambu yang kecil. Tingginya nanya mencapai 1–2 meter saja. Keunikannya adalah bentuk tubuhnya yang menggelembung di bagian tengah. Tanaman bambu ini cocok dijadikan tanaman bonsai. 

Bambu Gendang menyukai matahari. Jika ditanam outdoor, tanaman ini menyukai siraman matahari selama 6–8 jam. Perhatikan bahwa Bambu Gendang kurang menyukai tanah yang terlalu basah. Jika sistem drainase di lahan Anda buruk, perhatikan jumlah air yang Anda berikan.

Namun, tanaman ini menyukai tanah yang lembap. Ia juga tumbuh sangat baik di iklim subtropis. Sayangnya, tanaman ini tak dapat hidup di daerah dingin.

Bambu Kuning

Bambu Kuning (Phyllostachys Sulphurea) memiliki perbedaan dengan tanaman bambu pada umumnya. Tanaman bambu satu ini berwarna kuning, bukan hijau. Tingginya dapat mencapai 4–9 meter. Jenis bambu ini berdiri tegak dan membutuhkan cahaya yang optimal untuk tumbuh. Jika kekurangan cahaya matahari, pertumbuhannya dapat terhambat.

Tanaman ini tumbuh subur di tanah yang kaya zat hara, lembap, dan memiliki drainase yang baik. Jika masih dalam proses tumbuh, tanaman ini membutuhkan cukup air. Kalau sedang musim panas dan jarang turun hujan, Anda dapat menyiraminya beberapa kali seminggu. Namun, ketika telah tumbuh dewasa, bambu kuning lebih toleran dengan kondisi kekurangan air.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Cocok untuk Souvenir Pernikahan

Bambu Air

Bambu Air memiliki keunikan dibandingkan tanaman bambu lainnya. Tanaman bambu ini dapat tumbuh di tanah yang memiliki genangan air. Jadi, Anda bisa menanamnya dalam pot berisi air sehingga memiliki nilai estetika lebih.

Pertama, siapkan pot berisi batu koral atau kerikil. Tancapkan tanaman bambu di tengah-tengah. Kemudian, isi air hingga setinggi 2–3 cm. Ganti air tanaman dalam pot minimal seminggu sekali. Hal ini untuk menghindari pembusukan pada Bambu Air.

Jika Anda memilih menanamnya di tanah, jaga agar tanah tetap lembap. Pangkas bambu jika memiliki warna cokelat karena artinya tanaman akan mengering dan mati.

×