Salah satu cara untuk membuat rumah lebih nyaman dan indah adalah membuat kebun. Kebun ini dapat Anda tanami beragam jenis tanaman. Mulai dari tanaman buah, tanaman sayur, tanaman obat, hingga tanaman hias. Berkebun dapat dilakukan siapa saja walau pada lahan yang sempit. Berkebun sama populernya dengan memiliki hewan peliharaan.
Apa itu berkebun?
Berkebun adalah kegiatan mengolah dan menata lahan yang ditujukan untuk menanam tanaman. Umumnya, berkebun juga bertujuan untuk merawat keindahan. Terutama bagi penggemar tanaman hias. Tingkat kesulitan berkebun tergantung dengan jenis tanaman yang dirawat. Selain itu, kebun lazim dirawat dengan memperhatikan estetikanya. Sehingga, perawatan kebun juga bagian seni. Contohnya adalah bonsai.
Apa manfaat berkebun?
- Mendapatkan vitamin D
Merawat kebun membuat Anda berada di bawah paparan sinar matahari. Sinar matahari membantu Anda mendapatkan vitamin D. Hasilnya, produksi kalsium dalam tubuh Anda meningkat. Tubuh Anda menjadi lebih kuat dan sehat. Selain itu, Anda dapat menurunkan risiko penyakit
- kanker payudara;
- kanker usus;
- kanker kandung kemih;
- kanker prostat;
- kanker kelenjar getah bening; dan
- penyakit autoimun.
- Meningkatkan akses makanan sehat, segar, dan berserat
Masyarakat perkotaan memiliki akses yang terbatas terhadap makanan sehat, segar, dan berserat. Selain itu, buah dan sayuran berkualitas seringkali memiliki harga yang mahal. Bila memiliki kebun sendiri, Anda lebih mudah untuk memiliki pola makan yang seimbang. Anda dapat makan sayur dan buah lebih banyak.
- Aktivitas yang mengeluarkan keringat
Berkebun adalah aktivitas yang setara dengan olahraga. Anda akan kelelahan dan mengeluarkan keringat. Anda tak hanya membakar lemak, tetapi juga meningkatkan kekuatan tubuh. Selain itu, aktivitas berkebun membuat Anda tidur lebih nyenyak di malam hari. Anda pun lebih mudah mengontrol berat badan.
- Menurunkan stres
Kondisi perkotaan yang bising dan penuh polusi kerap membuat penghuninya stres. Namun, dengan berkebun, Anda mendapatkan lebih banyak udara yang segar. Anda dapat mengalihkan pikiran dengan merawat kebun sehingga tingkat stres menjadi lebih rendah.
Langkah memulai berkebun di rumah
- Memperhatikan arah datangnya sinar matahari
Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis. Karena itu, pastikan kebun Anda mendapat cukup sinar matahari. Beberapa jenis bunga yang menyukai matahari adalah
- aster;
- lavender;
- monarda;
- marigold;
- bunga matahari;
- sedum; dan
- daylily.
Namun, perhatikan jenis tanamannya juga. Tidak semua tanaman menyukai sorotan sinar matahari sepanjang hari. Beberapa tanaman tumbuh lebih baik di tempat teduh. Contohnya adalah begonia dan fuchsia.
- Memastikan ketersediaan air
Tiap tanaman membutuhkan jumlah air yang berbeda. Karena itu, perhatikan kebutuhan dan iklim tempat Anda bercocok tanam. Begonia sebaiknya Anda siram 2–4 hari sekali. Ia tidak menyukai lahan yang kering atau jenuh. Sebaliknya, kaktus cukup Anda siram seminggu sekali.
Cara untuk mengetahui apakah tanaman sudah waktunya disiram adalah dengan mengecek tanah. Anda dapat membenamkan jari hingga sedalam buku jari. Bila tanahnya kering, berarti saatnya Anda menyiram tanaman. Agar perawatan kebun lebih mudah, sebaiknya Anda menanam jenis tanaman yang kebutuhan airnya sama.
- Mulai berkebun dengan tanah yang berkualitas
Tekstur tanah yang ideal untuk bercocok tanam terdiri dari pasir, lumpur, dan tanah liat. Sehingga, tanah tersebut memiliki cukup kelembapan, memiliki air, memiliki humus, dan mampu mengalirkan oksigen ke akar. Tanah ini disebut juga sebagai tanah lempung.
Cara untuk mengetahui kondisi tanah adalah dengan merasakannya menggunakan tangan. Ketika Anda mengambil tanah tersebut, tanah itu harus sedikit lengket dan berlumpur halus. Namun, ada bulir-bulir pasir di dalamnya. Tanah ini tidak boleh terlalu keras. Jika Anda ingin mulai menanam, tanah ini juga tidak boleh terlalu basah.
Untuk menyiapkan tanah Anda agar siap ditanami, Anda perlu mencampurnya dengan bahan-bahan organik. Tujuannya agar tanah Anda memiliki cukup nutrisi. Tambahkan bahan organik setinggi 5–10 cm kemudian aduk dengan garpu taman. Airi tanah hingga lembap.
Berikan jarak minimal dua minggu sebelum mulai menanam. Bahan organik yang dapat Anda tambahkan
- pupuk kandang;
- pupuk kompos;
- sabut kelapa; dan
- abu kayu.
- Memilih tanaman yang tepat
Anda dapat menanam apa saja di kebun, sesuai dengan keinginan. Namun, perhatikan kemampuan Anda dalam merawatnya. Bila menanam tanaman pangan, pilih sayur dan buah yang memang akan Anda konsumsi. Tujuannya agar hasil panen tidak mubazir. Tentu saja Anda juga dapat membagikannya ke tetangga atau menjualnya.
Beberapa sayuran yang mudah perawatannya dan tinggi kualitasnya adalah selada, tomat, bit, wortel, timun, dan bayam. Anda juga dapat menanam buah stroberi dan jeruk karena mudah tumbuh.
- Memilih media tanam yang sesuai
Jika Anda menanam di pot, paralon, atau wadah lainnya perhatikan pemilihan medianya. Salah satu media tanam yang populer adalah rockwool. Rockwool cocok untuk hampir segala jenis teknik bercocok tanam. Media tanam populer lainnya adalah sabut kelapa. Sabut kelapa sama bagusnya dengan rockwool dan memiliki kemampuan mempertahankan kelembapan.
- Memastikan tanaman mendapat nutrisi
Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisinya masing-masing. Sebaiknya Anda membuat jadwal mengenai waktu pemupukan secara berkala. Bila Anda ingin membuat kebun organik, Anda dapat menggunakan pupuk organik hayati Dinosaurus. Pupuk ini dapat digunakan untuk segala jenis tanaman dan memiliki kandungan hara yang dibutuhkan kebun Anda.
- Memiliki alat-alat berkebun
Beberapa alat berkebun yang harus Anda miliki adalah
- sekop;
- gunting tanaman;
- cangkul;
- sapu taman;
- penyiram; dan
- sarung tangan.
Sekarang, Anda sudah siap merawat kebun dengan baik. Pastikan Anda merawat setiap tanaman dengan sabar dan konsisten. Agar, hasil panennya dapat maksimal.
Ping-kembali: 5 Tips Menanam Bunga di Rumah untuk Pemula, Mudah! – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Panduan Bertani untuk Pemula – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus