Ada beberapa tanda bahwa Anda melakukan kesalahan dalam merawat kebun. Pertama adalah pertumbuhan tanaman yang kurang maksimal. Anda mungkin merasa telah memberi air, pupuk, dan sinar yang cukup. Namun, tanaman Anda tetap kurang berkembang bahkan gagal. Atau, Anda juga menyadari bahwa tanah di kebun tidak gembur. Tanah tersebut justru berpasir atau malah keras menggumpal.
Banyak orang menganggap bahwa merawat kebun adalah hal yang mudah. Tanpa keahlian dan pengetahuan, mereka mulai membuat kebun. Akibatnya, kebun tersebut tak berhasil. Inilah mengapa banyak pemula gagal dalam berkebun. Merawat tanaman dianggap pekerjaan gampang.
Baca juga: Panduan Bertani untuk Pemula
Oleh karena itu, sebelum merawat kebun, sebaiknya Anda mengetahui daftar kesalahan berikut ini. Tujuannya adalah agar Anda dapat menghindarinya.
Memilih lokasi yang salah
Tiap tanaman memiliki kebutuhannya masing-masing. Baik itu sinar matahari, air, pupuk, drainase, tanah, dan lain sebagainya. Jika Anda menanam tanaman tanpa perencanaan, sangat mungkin Anda menyamakan kebutuhan semua tanaman di kebun. Anda mengira, semua tanaman tersebut dapat hidup dengan baik asal mendapat air dan sinar matahari.
Padahal, pendapat tersebut salah. Contohnya, Anda menanam kaktus. Kaktus tidak membutuhkan banyak air. Anda hanya perlu menyiraminya seminggu atau dua minggu sekali. Sementara, Anda dapat menyiram pohon mangga setiap hari bahkan di pagi dan sore hari. Tujuannya adalah agar pohon mangga tidak kekeringan.
Kebutuhan air keduanya berbeda. Jika Anda samakan, salah satu tanaman dapat mati. Apalagi jika kebutuhan sinar mataharinya berbeda. Anda tidak dapat meletakkan tanaman yang menyukai sinar matahari di tempat teduh. Karena itu, rencanakan kebun Anda dan tanaman di dalamnya dengan baik.
Baca juga: 5 Kesalahan Pemupukan yang Sering Dilakukan Oleh Pemula
Menggunakan pot dengan ukuran yang salah
Pot yang terlalu kecil dan tak sesuai kebutuhan akan mengurangi ruang berkembang tanaman. Pot yang terlalu kecil menghalangi pertumbuhan akar. Akibatnya, tanaman sulit tumbuh optimal. Karena itu perhatikan kebutuhan ruang pertumbuhan setiap tanaman.
Tidak menyingkirkan rumput liar
Beberapa orang merasa malas untuk mencabut rumput liar di kebunnya. Akibatnya, gulma pun tumbuh subur dan mencuri zat hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman Anda dan rumput liar memperebutkan nutrisi sehingga tumbuh tidak maksimal. Oleh karena itu, selalu perhatikan kebun Anda. Buat jadwal pencabutan rumput liar secara berkala.
Tidak memangkas pagar tanaman
Anda menyukai pagar tanaman atau tanaman rambat? Jenis tanaman ini perlu dipangkas secara berkala. Hal ini bukan hanya berpengaruh pada penampilan kebun Anda. Pemangkasan juga dibutuhkan agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Membuat target yang terlalu tinggi
Anda mungkin melihat ide-ide kebun yang cantik di Pinterest. Kebun-kebun tersebut terlihat indah, besar, dan mudah perawatannya. Anda pun langsung menetapkan target yang besar dengan mengubah seluruh area menjadi kebun. Padahal, ini tindakan yang kurang tepat. Sebagai pemula, Anda belum terbiasa mengurus tanaman. Tanaman bisa mati jika dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa perencanaan dan perawatan yang tepat.
Baca juga: 6 Penyebab Gagal Panen
Tanaman yang terlalu rapat
Anda melihat, lahan Anda luas. Anda bisa menanam banyak tanaman. Akibatnya, Anda menanam terlalu rapat. Sehingga tiap tanaman sulit berkembang karena harus berdempetan. Mereka akan berebut air, sinar matahari, dan zat hara. Inilah mengapa ketika ingin menanam benih Anda harus memperhatikan bahwa tanaman itu akan membesar. Ia membutuhkan ruang sehingga perhatikan jarak antartanaman.
Menanam varietas tanaman terlalu banyak
Ingat, tiap tanaman memiliki karakteristik berbeda. Sebagai pemula. Anda belum tentu sanggup memahaminya. Merawat tanaman bukan hal yang mudah. Anda perlu memastikan kebutuhan air, sinar matahari, dan zat hara tiap tanaman terpenuhi walau kebutuhannya berbeda-beda. Hindari menanam tanaman terlalu banyak. Cobalah untuk merawat tanaman dari jumlah yang sedikit dan lahan yang terbatas dulu.