Ayo Bertanam Hidroponik: Pengertian, Cara, dan Faktor Kesuksesannya

Hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam yang populer terutama di kalangan masyarakat perkotaan. Hidroponik merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin bercocok tanam di lahan sempit. Selain mudah dilakukan, hidroponik memiliki banyak manfaat.

Apa itu hidroponik?

Hidroponik merupakan metode bercocok tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah seperti

  • batu apung;
  • kerikil;
  • pasir;
  • sabut kelapa;
  • potongan kayu; dan 
  • busa.

Hidroponik tidak membutuhkan tanah sebab fungsi tanah sebagai pendukung akar tanaman digantikan oleh air. Air juga berfungsi menggantikan tanah sebagai perantara dalam memberikan nutrisi bagi tanaman.

Hidroponik dapat digunakan untuk menanam

  • tanaman hias;
  • Sayuran;
  • tanaman buah

Hidroponik tak hanya dapat dilakukan oleh petani saja. Masyarakat perkotaan yang senang bercocok tanam dan memiliki sedikit lahan pun dapat menekuni hidroponik. Selain perawatannya cukup mudah, hidroponik juga terlihat indah. Hidroponik cocok menjadi salah satu cara Anda untuk membuat rumah terlihat hidup dan estetik.

Apa saja metode hidroponik?

  1. Hidroponik kultur agregat

Pada metode ini, media tanam yang digunakan adalah pasir, kerikil, sekam padi, arang, dan bahan-bahan lain yang telah disterilkan.

  1. Hidroponik kultur air

Tanaman ditanam pada sebuah media yang di dasarnya disediakan larutan. Larutan tersebut berisi zat hara mikro dan makro. 

  1. Hidroponik nutrient film technique (NFT)

Pada metode ini, tanaman ditanam di sebuah selokan yang sempit dan panjang. Akar tanaman berada pada genangan air yang dangkal. Pada genangan air tersebut, dilarutkan zat hara. Lama kelamaan akan muncul lapisan tipis nutrisi yang disebut sebagai film.

Kelebihan dari metode hidroponik 

  1. Kepadatan tanaman per satuan luas lahan dapat dilipatgandakan sehingga lebih hemat lahan dan lebih banyak hasil panen.
  2. Mutu produk seperti bentuk, rasa, ukuran, warna, dan kebersihan lebih terkontrol.
  3. Tidak tergantung dengan musim tanam dan musim panen.
  4. Perawatan lebih praktis dan hama lebih terkontrol.
  5. Pemakaian pupuk lebih hemat.
  6. Risiko kerusakan lahan akibat bencana alam rendah.
  7. Harga jual hasil panen lebih tinggi.
  8. Meningkatkan ketahanan pangan di daerah perkotaan.
  9. Memudahkan akses bagi masyarakat perkotaan untuk mengonsumsi bahan makanan segar.

Cara bertanam hidroponik

  1. Menyiapkan wadah

Anda dapat pipa paralon, botol bekas, rak plastik, dan lain-lain. Bila tak ingin membuat sendiri, Anda dapat membeli wadah hidroponik di toko online. Umumnya media tanam hidroponik terdiri dari dua wadah. Pertama adalah tanaman berikut dengan media tanamnya. Wadah kedua berisi air dan larutan nutrisinya. Namun, jika Anda menggunakan metode NFT, maka tanaman dalam kondisi terendam air dangkal.

  1. Menyemai benih

Basahi media tanam dengan air. Kemudian, di tengah-tengah, letakkan benih. Anda dapat menutupnya dengan plastik hitam dan menyimpannya di ruang gelap. Setelah 2 hari, cek kondisi persemaian. Pindahkan ke tempat yang terkena matahari. Bila daun sejati telah tumbuh, Anda siap menanamnya dengan cara hidroponik.

  1. Menyiapkan larutan

Siapkan air yang berkualitas (air baku). Pilih pupuk yang ingin Anda gunakan. Syaratnya adalah pupuk tersebut harus larut dalam air. Larutkan pupuk dalam air agar air siap digunakan untuk tanaman hidroponik Anda. Anda dapat menggunakan pupuk organik hayati Dinosaurus.

  1. Memindah tanaman

Pindahkan tanaman bersama media tanamnya ke wadah hidroponik. Siapkan larutan. Jaga agar air tetap tersedia. Karena tidak menggunakan tanah, ketersediaan air mutlak bagi tanaman hidroponik.

  1. Merawat tanaman

Rawat tanaman hidroponik Anda seperti tanaman pada umumnya. Perhatikan kandungan nutrisinya. Secara berkala, berikan nutrisi. Siram tanaman dan lindungi dari hama.

  1. Panen

Tanaman hidroponik dapat dipanen 30–45 hari setelah penanaman. Anda dapat mengonsumsinya atau menjualnya.

Faktor keberhasilan hidroponik

  1. Air baku

Air baku dalah air yang belum tercampur dengan zat hara maupun pupuk. Artinya, air yang digunakan harus yang berkualitas. Sehingga, tanaman yang dihasilkan juga sehat dan enak. Untuk mengetahui kualitas air, air akan dites jumlah kontaminannya.

Rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas air disebut PPM (part per million). Air baku yang dapat digunakan untuk tanaman hidroponik memiliki angka di bawah 100 PPM. Alat pengukurnya disebut sebagai TDS meter.

  1. Nutrisi

Pada umumnya, tanaman hidroponik membutuhkan ph 5,5–6,5 dengan zat hara mikro dan makro. Untuk memenuhi zat hara, Anda dapat memberikan pupuk. Namun, pupuk tersebut harus dapat larut dalam air. Bila kekurangan zat hara, maka tanaman hidroponik akan kering dan layu. Zat hara yang dibutuhkan untuk tanaman hidroponik adalah

  • natrium;
  • fosfor;
  • magnesium;
  • kalsium;
  • sulfur;
  • besi;
  • mangan;
  • timah;
  • boron;
  • molibdenum; dan
  • klorin.
  1. Media tanam

Media tanam yang digunakan untuk tanaman hidroponik dipilih berdasarkan metodenya. Namun, media tanam tersebut juga harus memenuhi beberapa syarat. Karena hidroponik bergantung dengan air, maka media tanamnya harus mampu menyimpan air.

Selain itu, media tanam yang Anda pilih harus mampu mengontrol kandungan air. Syarat penting lainnya adalah bebas dari garam laut. Bila Anda menggunakan media tanam yang mengandung garam, tanaman hidroponik akan mati. 

  1. Oksigen

Karena tidak menggunakan tanah, maka akar mengambil oksigen dari air. Oleh karena itu, ketika bertanam hidroponik, Anda harus memastikan kadar oksigen yang terlarut. Hal ini disebut juga sebagai dissolve oxygen.

Alat untuk mengukur kadar oksigen terlarut yang dapat Anda gunakan disebut sebagai DO meter. Anda juga dapat menggunakan pompa air dan airstone (batu berpori lembut) untuk memastikan oksigen di dalam air.

  1. Pembibitan

Bibit yang berkualitas akan membantu tanaman hidroponik Anda menghasilkan panen yang baik. Selain itu, waktu pindah tanam juga berpengaruh. Pindahkan persemaian Anda ketika tanaman telah memiliki daun sejati. Ciri-ciri daun sejati adalah memiliki tulang daun dan helai daun.

  1. Suhu

Jika Anda tinggal di daerah dingin, jaga agar tanaman hidroponik Anda tumbuh di suhu 16–28oC. Jika Anda berada di daerah panas, suhu yang optimal adalah 20–32oC. Suhu yang terlalu tinggi akan memengaruhi kadar oksigen dalam air sehingga tanaman menjadi sulit bernapas.

  1. Cahaya

Seperti teknik bercocok tanam lainnya, tanaman hidroponik bergantung pada cahaya matahari. Tujuannya adalah berfotosintesis. Bila tanaman hidroponik Anda kekurangan cahaya matahari, Anda dapat memberikan lampu LED.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×