Cara Budidaya Jahe Merah di Halaman Rumah

Jahe merah merupakan rempah-rempah yang terkenal akan khasiatnya untuk menguatkan stamina tubuh. Manfaat lainnya, jahe merah dapat Anda gunakan sebagai bumbu masakan.

Rempah yang memiliki segudang manfaat ini pun dapat Anda tanam sendiri di pekarangan rumah. Inilah cara membudidayakan jahe merah agar tumbuh dengan baik di halaman rumah. 

Budidaya Jahe Merah

Persiapan Media Tanam

Langkah pertama sebelum menanam jahe merah adalah mempersiapkan media tanam. Gunakan tanah yang gembur dan subur. Untuk menghasilkan jahe merah yang melimpah, gunakan juga pupuk kandang.

Jika Anda menggunakan pot atau polybag sebagai wadah, komposisi tanah dan pupuk kandang adalah 1:1. Diamkan media tanam yang sudah dicampur selama seminggu sebelum memulai menanam jahe merah. 

Pemilihan Bibit Jahe Merah

Salah satu kunci agar tanaman jahe merah tumbuh subur adalah dengan cara menggunakan bibit jahe yang berkualitas. Bibit jahe merah dapat mudah didapatkan di pasar tradisional.

Anda dapat mengetahui bibit jahe yang berkualitas dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki bentuk yang rimpang dan besar,
  • Kondisi jahe merah masih segar, berkadar air melimpah, dan tidak berkerut,
  • Tidak dalam kondisi cacat yang disebabkan oleh hama atau parasit, dan
  • Warna dari jahe masih cerah atau merah menyala.

Ketika sudah mendapatkan bibit jahe merah dengan ciri di atas, simpan bibit di ruangan bersuhu sejuk. Siram bibit dengan air kemudian diamkan sampai rimpang jahe merah mengeluarkan tunas. 

Baca juga: 9 Tanaman Sayuran yang Mudah Perawatannya dan Cepat Tumbuhnya

Waktu Penanaman

Bijak dalam menentukan waktu penanaman jahe merah merupakan faktor pendukung agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Awal musim kemarau adalah waktu yang paling tepat untuk menanam jahe merah. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kadar air berlebih yang akan membuat jahe merah rentan membusuk. 

Penanaman Bibit Jahe Merah

Tanam bibit jahe merah yang sudah bertunas ke dalam pot atau polybag berisikan media tanam yang sudah disiapkan. Tutup kembali dengan tanah, tetapi jangan terlalu rapat terutama di bagian tunasnya. Hal itu agar bibit jahe merah dapat tumbuh dengan leluasa. Taburkan anti jamur (furadan) agar tanaman terhindar dari jamur. 

Siram dengan air dan cek berkala bibit jahe merah. Apabila tidak ada kendala, tunas akan muncul setelah 2 minggu. Ganti dengan bibit yang baru jika 1 minggu tidak ada tanda-tanda pertumbuhan tunas.

Waktu Penyiraman

Penyiraman tanaman jahe merah dapat dilakukan setiap hari. Terutama saat awal penanaman dan musim kemarau untuk mengontrol kadar air. Dalam sehari, Anda dapat menyiram tanaman 3-4 kali sehari agar memudahkan proses panen nantinya. 

Baca juga: Mengenal Pupuk Tanaman : Sumber, Kandungan, Bentuk dan Cara Penggunaannya

Perawatan Tanaman

Melakukan pemberian pupuk secara berkala pada tanaman jahe merah dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas umbi. Anda dapat menggunakan pupuk organik hayati Dinosaurus untuk hasil yang lebih optimal.

Kandungan unsur hara pada pupuk organik hayati Dinosaurus dapat membantu tanaman tumbuh dengan baik dan juga meningkatkan hasil panen. Lakukan pemupukan sebanyak 3 kali sehari sampai masa panen tiba. 

Bersihkan pula gulma, rumput liar, dan parasit tanaman secara rutin agar tanaman jahe merah Anda dapat tumbuh dengan maksimal. Lakukan penyiangan gulma ini sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. 

Panen

Masa panen jahe merah akan tiba setelah 3-4 bulan dari masa penanaman. Cara memanennya adalah dengan mencabut tanaman sampai umbinya dan potong bagian batangnya. 

Setelah itu, bersihkan umbi dari sisa tanah yang menempel. Terakhir, pisahkan umbi yang berkualitas dan yang tidak. Simpan umbi wadah yang bersih agar kesegarannya tetap terjaga. 

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×