Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mulsa

Penggunaan mulsa pada pertanian umumnya adalah untuk menjaga kelembaban tanah. Selain itu, bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Dengan begitu, tanah pun lebih sehat dan subur, serta terhindar dari serangan hama dan pertumbuhan gulma. Penggunaan mulsa pun sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil panen yang berkualitas.

Jenis-Jenis Mulsa

Terdapat dua jenis mulsa di dunia pertanian, yaitu organik dan anorganik. Penggunaannya mulsa sendiri disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang bersangkutan, Meski di dunia pertanian modern, mulsa anorganik lebih banyak digunakan.

Mulsa Organik:

  • Jerami
  • Gambut
  • Dedaunan kering
  • Serpihan atau parutan kayu
  • Kerang
  • Kotoran hewan yang sudah dikomposkan
  • Wol
  • Karton atau koran 

Mulsa Anorganik (Sintetis)

Mulsa anorganik yang digunakan secara masif di sektor pertanian adalah mulsa plastik. Tapi, ada pula mulsa anorganik lain yang juga banyak digunakan, yaitu mulsa dari bahan karet dan karpet serat buatan. 

Kelebihan dan Kekurangan Mulsa

Baik mulsa organik dan anorganik tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jadi, pastikan penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan, ya. 

Mulsa Organik

Kelebihan:

  • Lebih ekonomis, karena dapat diambil dari sisa-sia pertanian;
  • Sangat efektif menekan pertumbuhan gulma;
  • Mampu menekan erosi tanah; dan
  • Memberikan tambahan unsur organik pada tanah, karena mudah terurai;

Kekurangan: 

  • Sangat bergantung pada ketersediaan sisa-sisa bahan alami yang ada di sekitar lahan; dan
  • Karena cepat terurai, mulsa organik hanya dapat digunakan untuk satu kali masa tanam saja.

Mulsa Anorganik

Kelebihan: 

  • Meningkatkan suhu tanah yang berguna untuk memicu pertumbuhan dan mempercepat masa panen;
  • Sangat efektif mempertahankan unsur hara dalam tanah, terutama pada musim hujan;
  • Mempermudah pemupukan dan penyiraman;
  • Mudah didapat, karena dijual secara luas; dan
  • Efektif dalam mengurangi kerusakan tanah akibat serangan binatang atau mikroorganisme pengganggu.

Kekurangan: 

  • Tidak ekonomis, karena bahan harus dibeli, begitu pula pemasangannya yang membutuhkan alat-alat tambahan;
  • Berisiko menyebabkan kebakaran;
  • Limbah mulsa plastik tidak ramah lingkungan, karena tidak mudah terurai. Penanganan yang tidak benar pun bisa mencemari tanah pada lahan; dan
  • Berpotensi memunculkan patogen merugikan yang bisa memicu kebusukan akar.

Baca Juga Cara Mengatasi Hama pada Tanaman Cabai

2 komentar untuk “Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mulsa”

  1. Ping-kembali: Peranan Mikroba pada Pupuk Hayati dalam Meningkatkan Hasil Panen – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus

  2. This is the perfect blog for anyone who wishes to find out about this topic. You understand so much its almost hard to argue with you (not that I actually would want toÖHaHa). You definitely put a brand new spin on a topic that has been discussed for many years. Excellent stuff, just great!

Komentar ditutup.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×