Siapa sih yang tidak senang dan bahagia kalau pertaniannya berhasil, tapi tentu semua bertanya apa sih kunci keberhasilan pertanian? Tentu dalam menjangkau keberhasilan itu, pasti syarat dan ketentuan berlaku. Salah satu kunci keberhasilan dalam bertani adalah kepiawaian dalam memilih pupuk. Saat ini jumlah dan jenis pupuk yang ada di pasar ada begitu banyak. Karena begitu banyaknya, tentu saja petani harus bisa memilah dan memilih pupuk yang mampu meningkatkan produksinya. Kalau hanya sekedar pupuk, belum tentu harapan itu akan tercapai. Yang kita harapkan antara lain adalah bahwa selain meningkatkan produktivitas, tetapi mamu menjaga kelestarian lingkungan dan hasil panen yang sehat. Harus diakui saat ini bahwa para petani sudah senang kalau hasil panenannya meningkat, tetapi terkadang lupa akan lingkungan yang terjaga baik dan produksi panen yang sehat. Oleh karena itu guna dapat meningkatkan produktivitas tanaman, maka pemilihan pupuk yang tepat juga akan meningkatkan kualitas panen, sekaligus membuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama meningkat.
Dalam dunia pertanian saat ini, kunci keberhasilan pertanian adalah menghindari penggunaan pestisida dan pupuk hayati bisa jadi pilihan utama petani dalam memenuhi harapan tadi. Dengan menggunakan bahan organik dan teknologi mikroba, pupuk hayati dapat meningkatkan hasil panen hingga 50%.
Berdasarkan pengalaman kami di lapangan baik di Jawa mau pun luar Jawa, para petani yang menggunakan Pupuk Hayati Dinosaurus hasil penennya meningkat 50% dari sebelumnya, ini karena adanya mikroba baik dan unsur yang terkandung dalam pupuk tersebut.
Selain memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuhan, bakteri baik menurutnya juga dapat menyuburkan tanah dengan mengurai unsur penting yang diperlukan dalam proses pertumbuhan. Tanah yang subur dapat meningkatkan hasil panen dengan maksimal.
Selama ini, penggunaan pupuk hayati Dinosaurus juga terbukti dapat meningkatkan resistensi tumbuhan secara alami. Hal ini karena mikroba baik dapat melawan kehadiran patogen bakteri jahat. Dengan demikian penggunaan pestisida yang tidak sehat bagi tubuh dan alam dapat dikurangi dalam proses Bertani.
Dalam prosesnya, pupuk hayati mampu menyuburkan tanah secara alami. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang hanya melengkapi unsur tanpa menyuburkan tanah. Akibatnya tanah menjadi rusak dalam penggunaan jangka panjang. Seringkali, tanaman yang hanya diberi pupuk kimia akan melambat produksi panennya setelah beberapa tahun.
Penggunaan pupuk kimia dapat perlahan dikurangi dan diganti dengan Pupuk Hayati Dinosaurus untuk hasil jangka panjang yang baik. Itu adalah kunci keberhasilan pertanian!
Terkait cara penggunaan menurutnya cukup mudah karena berbentuk cair. Caranya, pupuk dicairkan bersama air dengan perbandingan 1:40, lalu semprot ke tanaman dan tanah di sekelilingnya. Penggunaannya pun cukup 2-3 kali dalam sebulan. Namun pada pertumbuhan awal tanaman yang masih muda, penggunaannya bisa lebih intensif, yaitu sekali seminggu dalam dua bulan. Pupuk Dinosaurus sudah diaplikasikan oleh berbagai pengusaha perkebunan, serta petani lokal di Indonesia.
Baca juga Bagaimana peran pupuk organik hayati di bidang pertanian?
Ping-kembali: Pertanian organik melestarikan kesuburan tanah – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Memadukan pertanian leluhur dan kemajuan bioteknologi – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Bagaimanakah bertani dengan benar? – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Pertanian Organik Mengembalikan Siklus Ekologi – Pupuk Hayati Dinosaurus
Ping-kembali: Kembalilah ke pupuk kandang sebagai pupuk organik – Pupuk Hayati Dinosaurus