Pupuk organik hayati Dinosaurus adalah pupuk cair dengan kandungan berbagai bakteri penyubur tanah yang sangat lengkap. Bakteri-bakteri ini bersifat dorman (tidur), sehingga kalau dilepas di bumi (tanah), dia segera bekerja selama 24 jam non-stop. Bakteri yang di kandung di dalamnya dari bakteri bakteri streptomyces, sel dorman, yang mengandung spora sampai bakteri bacillus yang begitu besar manfaatnya dalam persiapan lahan.
Pupuk hayati Dinosaurus dimasukkan dalam kelompok pupuk organik dan juga merupakan pupuk dengan bahan aktif mikroba asli Indonesia yang ramah lingkungan. Seperti disampaikan sebelumnya bahwa kandungan bakteri dalam pupuk hayati ini sangat lengkap, Walaupun demikian, bukan berarti pupuk hayati ini menolak pupuk kimia. Jadi, pupuk ini tidak mengandung logam berat atau bakteri salmonella. Perpaduan antara pupuk kimia dan pupuk Dinosaurus selama ini ternyata memberikan hasil memuaskan, selain tak mengganggu lingkungan, produktivitasnya melimpah. Tapi, dalam pemakaian, tidak bisa dicampur dengan pupuk kimia, atau digunakan dalam waktu berbarengan. Butuh jeda waktu beberapa hari.
Keistimewaan pupuk hayati Dinosaurus ini antara lain bisa mengurangi pemakaian pupuk kimia sampai 50% atau lebih sekaligus meningkatkan produktivitas petani. Jenis bakteri streptomyces sp, azobacter sp, azozpirillum sp, lactobacillus sp, acetobacter sp, bacillius thuringiensis, cytophaga sp, rhizobium sp, bacillus sp adalah jenis-jenis mikroba yang dikandung dalam pupuk hayati Dinosaurus yang sangat membantu petani untuk meningkatkan produksi panenannya.
Tentu saja, aplikasi pupuk hayati Dinosaurus in tidak terbatas pada padi saja, tapi untuk semua tanaman. Semua jenis tanaman, mulai dari padi, sayuran, jagung, tembakau, kelapa sawit, semangka, pisang, sampai tanaman hias dan lain – lain. Memang, untuk masing-masing tanaman ada takaran tertentu.
Pupuk hayati Dinosaurus ini untuk tanaman padi misalnya akan sangat memacu jumlah anakan padi. Dengan demikian secara otomatis meningkatkan kapasitas produksi. Untuk padi, bukan saja menghemat pupuk kimia sampai 60% atau lebih, tapi juga mampu mengontrol kenaikan hasil panen hingga 100 % atau lebih. Jika setiap petani menyadari akan hal ini, maka sebenarnya kita akan sangat mengurangi impor beras dan dalam waktu yang tidak terlalu lama akan mampu berswasembada beras.
Seharusnya kehadiran pupuk hayati Dinosaurus disambut baik oleh para end-users termasuk para petani padi, karena kehadirannya sungguh untuk memuliakan para petani agar produksi panennya meningkat. Kalau meningkat, maka petani akan sejahtera. Tentu ini sebuah cita-cita dan harapan dari semua pihak. Petani senang, produsen pupuk juga bahagia, dan semuanya sejahtera. Inilah cita-cita dan harapan kita semua. Salam dino.