Permintaan kedelai di pasar Indonesia tiap tahun selalu naik. Fakta ini beriringan dengan pertambahan jumlah penduduk. Serta, adanya perbaikan pendapatan perkapita pada masyarakat.
Sehingga, dalam rangka memenuhi kebutuhan kedelai. Tujuannya agar dapat mengurangi kebutuhan impor karena jumlah kedelai belum terpenuhi.
5 Cara Menanam Kedelai Agar Produktivitasnya Tinggi
Memilih Varietas Kedelai yang Baik
Kunci keberhasilan menanam kedelai agar produktivitas tinggi adalah kualitas benih. Untuk hasil panen maksimal, wajib memastikan kedelai dengan tingkat adaptasi tinggi. Memilih varietas kedelai perlu mempertimbangkan umur panen tanaman. Selain itu, juga memperhatikan warna biji dan tingkat kemampuan adaptasi dengan lingkungan.
Mempersiapkan Lahan
Menanam tanaman kedelai dilakukan di tegalan atau sawah. Penanaman kedelai di tegalan terbaik dilakukan pada akhir musim kemarau. Sementara, untuk penanaman di sawah paling baik pada musim kemarau.
Menyiapkan lahan di sawah sebenarnya sangat mudah. Setelah membersihkan jerami yang ada di lahan, biarkan mengering. Selanjutnya, buat bedengan selebar 3–10 m. Panjangnya menyesuaikan kondisi lahan tempat menanam. Lalu, buat saluran irigasi selebar 25–30 cm dengan kedalaman 30 cm. Saluran irigasi berada di antara bedengan.
Berbeda halnya dengan menanam di tegalan. Tanah harus dicangkul dulu dengan kedalaman 15–20 cm agar gembur. Lalu, buat parit di sekeliling lahan dengan lebar 40 cm dan kedalaman 30 cm.
Selanjutnya, buat bedengan dengan panjang berkisar 10–15 cm, lebar 3–10 cm, dan tinggi 20–30 cm. Buat parit di antara bedengan kanan dan kiri sedalam 25 cm. Kemudian, lahan telah siap digunakan.
Baca juga: 5 Tanaman Anggrek Khas Indonesia dan Cara Menanamnya
Mengelola Lahan Asam
Apabila lahan tanah asam dengan pH kurang dari 5,0 maka harus melakukan pengapuran. Pengapuran dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Namun, jika lahan tidak asam, tahap ini dapat dilewati.
Dosis pengapuran harus menyesuaikan kondisi pH pada lahan. Setelah itu, menyebarkan kapur sesuai dosis pada permukaan tanah. Lalu, membalik tanah dengan cangkul kurang lebih sedalam 20–30 cm. Terakhir, menyiram permukaan tanah sampai cukup basah.
Jika tanah sudah memiliki pH yang cukup, tahap selanjutnya adalah pemupukan dasar. Kalian dapat menggunakan pupuk organik hayati Dinosaurus juga sebagai tahap awal untuk menetralkan pH tanah.
Penanaman Tanaman Kedelai
Memperhatikan cara menanam dapat meningkatkan produktivitas hasil tanam. Oleh karena itu, penting melaksanakan setiap langkah dalam menanam berikut ini. Pertama, siapkan lubang tanam sedalam 1,5–2 cm.
Isi lubang dengan 3–4 biji kedelai. Biasanya hanya dua biji yang akan berhasil tumbuh sehat. Hindari mengisi biji kedelai berlebihan untuk mencegah terjadi etiolasi. Tanaman kedelai akan tetap tumbuh, tetapi mudah roboh.
Benih dapat tumbuh secara optimal 90% (50-60 kg/ha), jika berjarak tanam 10–15 cm. Untuk lahan yang subur, berikan jarak diantara 15–20 cm. Tanaman kedelai akan optimal produktivitasnya berkisar 400.000–500.000 tanaman per hektar.
Usahakan menanam dalam posisi sejajar pada arah saluran irigasi. Hal ini untuk menghindari terjadi genangan air pada bedengan.
Baca juga: 7 Tanaman Pangan yang Dapat Dibudidayakan di Rumah
Pemeliharaan Tanaman Kedelai
Jerami dapat meminimalisir penguapan pada tanah tempat menanam kedelai. Sebarkan jerami setebal 3–5 cm di sekitar benih yang ditanam. Selanjutnya, melakukan penyulaman setelah satu minggu penanaman. Proses ini bertujuan mengganti benih gagal tumbuh atau mati menjadi benih baru.
Tanaman kedelai harus terpenuhi kadar airnya, apalagi pada masa perkecambahan yaitu 0–5 hari. Kebutuhan air juga perlu dijaga pada masa stadium awal vegetatif yaitu 15–20 hari. Terakhir, pada masa pembentukan biji yaitu 35–65 hari.
Tanaman diairi pada pagi atau sore hari. Caranya dengan mengisi saluran irigasi sekitar 15–30 menit. Setelahnya, kelebihan air dialihkan pada saluran pembuangan. Agar terjaga kadar airnya tanah harus dalam kondisi seimbang.
Ketika usia tanaman kedelai menginjak 20–30 hari dari masa tanam, saatnya penyiangan pertama. Proses ini dilakukan bersama dengan pemupukan susulan.
Lalu, penyiangan tahap kedua, terjadi ketika tanaman kedelai selesai berbunga. Anda perlu mencabut gulma atau tanaman liar. Setelahnya, melakukan penggemburan tanah dengan perlahan untuk menjaga perakaran kedelai.
Memberi pupuk susulan pada usia 20–30 hari. Namun, dengan catatan jika tanah dirasakan kurang subur. Ketika tanah memiliki kesuburan normal tidak perlu melakukan pemupukan susulan.
Biji kedelai dapat dipanen pada usia 70–90 hari. Pada usia tersebut, kondisi kedelai yang sudah masak berwarna coklat. Panen akan lebih maksimal dilakukan pada pukul 09.00 pagi.