Hama Berbahaya pada Tanaman Cabai
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, munculnya hama pada tanaman memang sulit untuk dihindari. Begitu pula dengan tanaman cabai yang sulit terhindar dari serangan hama, meskipun ditanam menggunakan benih yang unggul. Walaupun sulit dihindari, kita tetap bisa mencegah hama menyebar luas supaya tidak sampai menggagalkan panen.
Dalam hal ini, mengidentifikasi serangan hama sejak dini sangat diperlukan. Jika sudah melakukan identifikasi, maka kita pun bisa segera menerapkan metode pembasmiannya. Oleh sebab itu, kita pun wajib tahu apa saja jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai sekaligus cara mengatasinya.
Jenis Hama dan Cara Mengatasinya
1. Thrips
Hama ini masuk ke golongan serangga dan memiliki ukuran yang kecil. Kebiasaan hama ini adalah menghisap cairan tanaman lewat daun yang masih muda. Tanda bahwa tanaman telah terserang hama ini adalah daunnya yang keriting akibat sel dan hormon yang tidak seimbang. Selain menghisap cairan, liur Thrips juga mengandung virus yang bisa ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Hama Thrips biasanya banyak ditemukan pada musim kemarau. Hal ini karena telurnya akan mudah menetas pada suhu tinggi (lebih dari 31º C). Meski begitu, hama ini tidak suka cahaya matahari dan suka bersembunyi di balik daun. Mereka pun lebih aktif pada saat menjelang sore.
Cara Mengatasi: Tidak menanam cabai di musim kemarau adalah salah satu bentuk pencegahannya. Namun, jika sudah terserang Thrips, yang pertama harus dilakukan adalah memberikan insektisida. Kita bisa gunakan insektisida alami, yaitu bawang putih atau tembakau. Bisa kita buat sendiri yaitu dengan cara blender sebanyak 1 Kg dengan 1 liter air, kemudian semprotkan dengan interval 3-4 hari.
2. Ulat Grayak
Salah satu hama yang sulit untuk dibasmi, karena biasanya muncul dalam jumlah banyak sekaligus. Bentuknya kecil dan berwarna hijau, serta biasanya menyerang tanaman secara berkelompok. Ulat ini menyerang tanaman dengan cara memakan daun hingga berlubang atau tinggal akarnya saja. Hal ini pun menyebabkan tanaman sulit untuk melakukan fotosintesis akibat daun yang rusak. Ulat Grayak juga aktif pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari.
Cara Mengatasi: Pada malam hari ketika ulat sudah mulai aktif, kita bisa memungutnya. Jika tidak memungkinkan, maka kita bisa meletakkan perangkap feromon di dekat tanaman cabai. Perangkap feromon ini sangat direkomendasikan penggunaannya, karena sangat efektif dan ramah lingkungan. Umumnya terbuat dari toples atau botol plastik yang bagian atasnya telah diletakkan senyawa feromon untuk menarik ulat dewasa. Sementara itu, bagian bawahnya diisi air sabun. Kita bisa gantungkan perangkap feromon di dekat tanaman dengan jarak sekitar 15 cm dari satu ke yang lainnya.
3. Ulat Tanah
Ini adalah ulat sangat berbahaya bagi tanaman cabai. Berkembang biak dengan cepat, ulat tanah bahkan bisa menyerang lebih dari satu hektar lahan cabai hanya dalam satu malam. Mereka menyerang hampir semua bagian tanaman, mulai dari daun, batang, hingga buah. Namun, buahlah yang paling sering mendapat serangan ulat tanah. Sebenarnya, kedatangan ulat tanah bisa dideteksi awal, karena ukurannya yang cukup besar, yaitu sebesar pulpen. Selain itu, kita juga bisa cek keberadaannya di malam hari, karena mereka sangat aktif di waktu tersebut.
Cara Mengatasi: Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah dengan membersihkan lahan yang sudah terserang dengan seksama. Pastikan bahwa lahan bersih, sehingga memutuskan jumlah larva atau pupa ulat. Cabut pula tanaman yang sudah terserang, kemudian bakar. Jika serangan ulat tanah sangat sulit dikendalikan, maka penggunaan pestisida bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu saat malam hari. Pada dasarnya, untuk mencegah munculnya ulat tanah, kita cukup menjaga kebersihan lahan.
4. Lalat Buah
Meski dianjurkan ditanam pada saat musim hujan, serangan hama tetap bisa terjadi. Salah satu yang berbahaya adalah lalat buah. Ciri-ciri tanaman cabai terserang hama ini adalah adanya bintik-bintik hitam pada pangkal buah cabai. Membuat buah cabai jatuh dari pohonnya dan membusuk. Cara kerja lalat buah adalah dengan menetaskan telurnya di dalam buah cabai dan berkembang biak di sana. Telur itu kemudian menjadi larva yang akan merusak cabai hingga berwarna kuning-kecoklatan dan membusuk.
Cara Mengatasi: Kumpulkan buah yang sudah terserang, kemudian bakar. Hal ini untuk mencegah pertumbuhan larva dalam buah tersebut menjadi lalat. Kita juga bisa memasang perangkap berupa buah dengan aromanya disukai lalat buah, seperti nangka dan timun, yang sudah diberikan insektisida berbahan aktif metomil. Perangkap berupa lem, yaitu metilat lem atau perangkap Metil Eugenol juga bisa digunakan.
Baca Juga Cara Mengatasi Hama pada Tanaman Tomat