7 Tips Menghemat Air yang Efektif Saat Menyiram Tanaman di Kebun Anda

Sudahkah Anda mengetahui tips menghemat air yang efektif untuk menyiram tanaman? Saat menyiram tanaman, sering kali kita menggunakan jumlah air yang tak sedikit. Sedangkan hal tersebut dapat membuat tagihan air Anda membengkak atau lingkungan di sekitar menjadi kekeringan. Simak 7 tips untuk  air saat menyiram tanaman di kebun Anda.

Tips Menghemat Air

Mengumpulkan Air Hujan

Menyiram tanaman tidak melulu harus menggunakan air pompaan tanah. Ketika musim hujan tiba, letakkan beberapa baskom di luar rumah untuk menadah air hujan. Biarkan hingga baskom terisi sampai penuh. Tenang saja, air hujan cocok untuk menyiram tanaman di kebun Anda. Terlebih, air hujan bisa didapatkan secara gratis sehingga dapat meminimalisir tagihan air. 

Mengatur Waktu Penyiraman

Mempertimbangkan waktu penyiraman ternyata salah satu tips yang ampuh agar hemat air. Penelitian mengatakan bahwa menyiram tanaman di pot di atas pukul 12.00 hingga sore hari dapat jauh lebih menyuburkan tanaman dibandingkan menyiram tanaman di pagi hari. 

Sedangkan untuk tanaman tanpa pot atau di kebun, lebih cocok disiram saat pagi hari. Tidak perlu memakai air banyak-banyak hingga ke daunnya, cukup siram air di tanah agar tanaman memiliki simpanan air untuk menghadapi siang hari yang terik. 

Memakai Bahan Organik

Menambahkan bahan organik seperti pupuk kompos ternyata dapat menjadi pilihan ketika Anda ingin menghemat air untuk menyiram tanaman. Pasalnya, pupuk kompos dapat menahan kadar kelembaban tanah. Selain itu, pupuk berbahan dasar alami ini juga mampu memberikan banyak nutrisi agar tanaman Anda tumbuh dengan subur.

Selain itu, Anda juga dapat menambahkan beberapa bahan lain seperti sisa sayuran, jerami kacang polong, coran cacing, mulsa, dedaunan, sampai potongan rumput untuk menjaga media tanam terjaga kelembabannya. Dengan begitu, Anda bisa menghemat air karena tanah tidak cepat mengering. 

Menggunakan Air Rebusan Sayur

Jangan langsung buang air bekas rebusan sayur ketika habis memasak. Tunggulah air bekas rebusan sayur tersebut hingga dingin agar dapat dipakai untuk menyiram tanaman Anda. Air rebusan sayur kaya akan nutrisi yang akan membuat tanaman Anda mampu menjaga kelembabannya lebih lama. 

Baca juga: Tips Menanam 5 Tanaman yang Bisa Diolah Jadi Susu Nabati

Pakai Pelindung Mulsa

Mulsa merupakan alat pelindung tanaman yang baik untuk menjaga kelembaban. Pemakaian mulsa sangat efektif apabila musim kemarau tiba. Ketika suhu sekitar tanaman panas terik, sekitar 70% air akan menguap jika tidak dilapisi oleh mulsa sebagai pelindung atas. Sehingga, mulsa dibutuhkan untuk mencegah terjadinya penguapan air dari permukaan tanah.

Saat musim hujan, mulsa ternyata juga dibutuhkan. Pakailah mulsa berbahan kasar agar air hujan dapat mengalir langsung ke tanah. 

Pemilihan Pot

Untuk menghemat air, tentunya kelembaban tanaman harus benar-benar terjaga. Tips berikutnya agar hal tersebut terpenuhi adalah dengan cara memilih pot yang tepat. Anda harus memilih pot dengan bahan dasar yang mampu mempertahankan kelembaban tanah.

Pot yang berlapis kaca atau pot glasir merupakan pilihan yang tepat agar kelembaban tanah terjaga. Pot glasir memiliki dinding yang tebal dan tangguh untuk membantu melindungi tanah dari penyerapan panas yang berlebihan sehingga kelembabannya tetap terjaga. 

Baca juga: Tanaman Liar vs Tanaman Domestik

Memilih Tanaman yang Hemat Air

Sebelum memulai berkebun, Anda dapat memilih tanaman yang hemat air saja untuk ditanam. Jenis tanaman tersebut memiliki bakat untuk menyimpan cadangan air sehingga tidak perlu penyiraman secara rutin. Beberapa contoh dari tanaman hemat air adalah kaktus, aglaonema, lidah buaya, lili paris, dan palem ponytail.

1 komentar untuk “7 Tips Menghemat Air yang Efektif Saat Menyiram Tanaman di Kebun Anda”

  1. Ping-kembali: 7 Tanaman Buah Tropis yang Dapat Anda Tanam di Rumah – Pupuk Organik Hayati Dinosaurus

Komentar ditutup.

Chinese (Simplified)EnglishIndonesian
×